menjadi seorang Analis kesehatan yang dadakan itu....emmm....
lulus sma galau mau lanjut kemana, egonya masih tinggi pengennya ke universitas unggulan gengsi lah. tapi jalur undangan nggak keterima, terus "mutung"..haha. Entah ada angin apa temnku nawarin buat daftar di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta jurusan analis kesehatan yang notabennya belum terkenal banget, aku awalnya nggak tau itu nanti belajar apa, tapi intinya kesehatan jadi ya daftar aja, ehh seleksi awal keterima terus tes terus keterima terus ospek yang terus baru tau analis itu apa. hahaha *nggak lucu. oke.!!
setelah dijalani ternyata analis itu berat ya, praktikum , laporan, presentasi, ..emmm,,,,nggak nyangka seberjuang itu dianalis *lho
bagian penting dan suasah dianalis itu pasti praktikumnya, kaya hematologi dan kimia analitik..hemmm,,,SESUATUUUUH BGD!!! aku basic nya tremoran jadi kalau nyampling darah padti nggak kena kena dan padti remidi, kalau kimia analitik ,,nggak usah tanya aku selalu remidi klau nimbang karaena pasti bahnnya udah kabur duluan sebelum sampai ke timbangan. dasar. rasanya mau nyerah nyera o klo udah gitu, tiap remidi pasti susah (iyalah) kadang suka mbatin sendiri sebenernya aku cocok nggak sih jadi analis.
akhirnya tau demi taun lak lewati dengan santai (boohong banget), yah intinya remidi ya remidi, ulangan nggak bisa yaudah, prktikum gagal yaudah.
sebenernya grget itu pas nyari judul buat tugas akhir,,, ya ampun itu kaya mau ngupil tapi upilnya nggak kena kena, gregeet kan. tau yaudah cari seadanya aja niatku cuma pengen lulus dengan nilai yang memang tak usahakan..hahahaha
pkl : pkl sebenernya santai cuma capek. skip ...
semester 6 : tugas akhir, proposal , revisi, maju sidang, revisi lagi gituuu aja sampai pegel, capek sendiri. yang tak inget" aku habis kertas banyak, print selalu eroro saat terpenting, nyebelin aja*eh
udah kelar tugas akhir, nah wisuda,,, seneng nggak tuh, seneg lah, exited akhirnya bisa pakek kebaya sama make up an tebel *enggak deng. intinya seneng aja kerja keras selama ini terbayar...huhuhu
dan ternyta perjuang yang sebenarnya perjuangan baru dimualai...."dunia kerja"
kerja...nggak segampang yang dipikirin nggak mudah dan ternyata bikin streesss...*lebay
mencari kerja ada saat -saat dimana kamu harus merendahkan diri kamu, mengeluarkan kemampuan kamu supaya orang itu yakin sama kamu.. melamar pekerjaan adalah saat - saat yang bner bner itu tantangan sekali, ohhhhhh...rasanya nggak ada duanya. apalagi aku,,,aku yang notabennya belum pernah kerja dan itu pun nggak bisa disamain sama pkl SAMA SEKALI. tiap gagal lolos sama suatu instansi,,,rasanya itu nyeseknya minta ampun, galaunya,,ya ALLAH pgen rasanya kuliah lagi aja*lho (padahal wkt kuliah pgen cepet cepet cari duit)..hemmmm
suatu hari aku kerja di suatu rumah sakit ibu dan anak, yes its my first job...rasanya gimana? wuhhh aku ngerasa jadi orang paling bodoh sedunia, IPK ku pengalamnku selama kuliah kayaknya nggak cukup bgd, apa saking aku dulu cuma modal apalan. intinya memalukan sebagai analis kesehatan, rasanya nggak mau kerja aja, nggak kuat, tiap hari nangios aja bawaanya. Gimana coba aku selalu grogi kl sampling, tremor, lupa gimana pemeriksaan sedimen urin, dll. dan pling sedih itu wkt harus sampling bayi,,,oh pgen menanggalkan status analisku dan pgen jadi petani aja pikirku. 1 bulan pertama aku kerja nggak banget kok. sampai 6 bulan kerja pun aku masih sangat sangat belajar, kebangetan kan.
Tapi semakin kesini sadar sendiri kl JAM TERBANGLAH yang bikin kita pinter, yakin. Nikmat itu aku rasain bgd setelah tau gimana kerasnya kehidupan laboratorium #? *lupakan.
Bersyukurlah para ahli teknologi laboratorium yang sudah bekerja dan banyak pasien, dan berterimakasihlah kepada pasien karena merka kalian pintar dan berpengalaman.
sekarang tepat 1 tahun aku menjadi seorang analis kesehatan, masih muda bgd kan..hahaha. tentunya masih banyak jam terbang pengen aku cari. masih banyak hal yang pengen aku pelajari.
sekarang Alhamdulillah aku bisa kerja di tempat yang tak pengen yaitu Puskesmas. seneg aja apalagi klo inget perjuangan masuk disana. kadang capek bgd kerja. tp klo inget jaman ngelamar ngelamar menyedihkan kok.hahaha.
Sebenernya aku itu ngomomg apa sih, nggak tau lah intinya ingin mengabadikan 1 tahun wisuda aja (lhoo). Nggak mutu banget sih ini. Kalau mau ada yang baca ya ampun aku seneng bgd, terharu.
Kesimpulannya : aku bangga jadi ahli teknologi laboratorium medik, aku bangga sama kerjaanku sekarang, bisa mengapliikasikan ilmuku dengan cepat (mksdnya langsung dapet kerja gitu), disyukuri, dinikmati dan dijalani pkoknya. terus pengen ngasih tau kalau kita udah ngerasa nggak percaya diri, ngerasa bodoh dengan keahlian kita, jgn putus asa kita cuma butuh jam terbang dan tentunya berdoa selalu. karena kita pasti bisa tinggal nunggu golden time nya (apaan sih)
udahah
sekian
neverland blog
Jumat, 16 September 2016
NASKAH PUBLIKASI (ABSTRAK)
Hanya ingin mengenang betapa penuh perjuangannya tugas akhir dan akhirnya tanggal 16 September 2015 aku biasa wisuda. ini hanya secuil kerja keras dari tugas akhir. semoga bermanfaat :D
Efek Jus Tomat (Lycopersicum esculentum) Terhadap
Aktivitas Enzim Alanine Aminotransferase
pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus)
yang
Diinduksi Parasetamol
ABSTRAK
Tomat
merupakan salah satu buah yang mengandung antioksidan berupa likopen. Likopen
dapat melindungi organ hati dari kematian sel (nekrosis) hati akibat paparan
parasetamol yang ditandai dengan peningkatan aktivitas enzim Alanin
aminotransferase (ALT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian berbagai dosis jus tomat (Lycopersicum esculentum)terhadap
aktivitas Alanin aminotransferase (ALT) pada tikus putih (Rattus norvegicus)
yang diinduksi parasetamol.
Penelitian
ini merupakan jenis eksperimental dengan desain Pre and Post Test Only Control
Group, dengan menggunakan tikus putih sebagai hewan uji. Dua puluh empat ekor
tikus putih dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu satu kelompok kontrol diberi BR II
selama 7 hari dan pada hari ke 8 diinduksi Parasetamol 100 mg/200gr BB.
Kelompok perlakuan I, II, dan III diberi BR II, jus tomat (0,84;1,7;2,52
gr/200gr BB) selama 7 hari dan pada hari ke 8 diinduksi Parasetamol 100
mg/200gr BB . Pengambilan sampel darah dilakukan di sinus orbitalis pada hari pertama
dan pada hari ke 9 untuk mengetahui perbedaan
aktivitas enzim ALT sebelum dan setelah diinduksi parasetamol. Data
dianalisis secara deskriptif dengan tabel dan grafik, juga secara statistika
dengan uji Anova One Way.
Rerata peningkatan aktivitas enzim ALT pada
kelompok kontrol, perlakuan I, perlakuan II, dan perlakuan III adalah 8,17,
6,15, 3,48, dan 0,81 IU/l. Hasil uji statistik Anova satu arah
adalah 0,000 < 0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan pada semua
kelompok perlakuan. Hasil
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa semakin banyak pemberian jus tomat
maka peningkatan aktivitas enzim ALT semakin menurun.Aktivitas enzim ALT pada
tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol dan pemberian jus
tomat (Lycopersicum esculentum) lebih rendah dibanding dengan
yang tidak diberi jus tomat (Lycopersicum esculentum).
Kata Kunci:
Tomat (Lycopersicum esculentum),
Alanin
aminotransferase (ALT), Parasetamol.
Effect
of Tomato Juice (Lycopersicum
esculentum)Toward Enzyme Alanine Aminotransferase Activities in
White Rats (Rattus norvegicus)
Induced by Paracetamol
ABSTRACT
Tomato isone of the fruitsthat
containantioxidants such aslycopene. Lycopenecan protectthe liverfromcell death(necrosis)
of the liver due to exposure toparacetamolwhich characteriz byincreasing activity ofthe enzymeAlanineaminotransferase(ALT). The research purposed todetermine the effect
ofvariousdoses tomato juice(Lycopersicumesculentum)
against alanineaminotransferase(ALT) activities in white rats(Rattusnorvegicus) induced byparacetamol.
This research was anexperimentalstudydesign withPreand PostTest
OnlyControlGroup, using white
ratsasexperimental animals. Twentyfour white
ratswere
dividedinto 4groups, which onethecontrol groupwere givenBRIIfor 7daysandon 8thdayinducedParacetamol100mg/200grBB. GroupI,II, andIIIwere givenBRII, tomato juice (0.84; 1.7; 2.52gr/200grBB) for
7daysandon 8thdayinducedParacetamol100mg/200grBB.The
blood samplingwas performedon theorbitalsinuson 1st
dayandon 9thdayto determine the difference enzymeALTactivity
beforeandafterinducedparacetamol. Data were analyzed
descriptivelywithtablesandgraphs, it alsoanalyzed statisticallyby
AnovaOne Way.
The averagesincrease in activity ofenzymeALTin the control
group, group I,groupII, groupIIIwere8.17, 6.15, 3.48, and0.81IU/l.
The result ofOneWayANOVAstatistical
testwas0.000<0.05
indicates significant differences inall treatment groups.
Theresults
had showed
that moregivingtomato juicedecreasedactivity of the enzymeALT. Enzyme ALTactivityin
white
rats(Rattusnorvegicus) wereinduced byparacetamolandgivingtomato juice(Lycopersicumesculentum) lowerthannotgiving thetomatojuice (Lycopersicumesculentum).
Keywords:
Tomato (Lycopersicum esculentum), Alanin aminotransferase (ALT),
Paracetamol.
1. PENDAHULUAN
Tomat merupakan salah satu
bahan serbaguna di antara bahan makanan yang lain. Tomat mengandung semua
vitamin antioksidan antara lain, vitamin A, C, dan E [1]. Selain itu terdapat asam
askorbat dan potasium yang terdapat didalamnya [2].
Tomat yang berwarna merah
mengandung banyak likopen. Likopen merupakan antioksidan yang kuat diantara
antioksidan lain. Tomat mentah memiliki 1/5 kandungan likopen dari tomat
matang. Likopen mengendalikan radikal bebas 100 kali lebih efisien dan 12.500
kali lebih efektif daripada glutation. Berbeda dengan vitamin C yang akan
berkurang apabila dimasak, likopen akan semakin kaya pada bahan makanan setelah
dimasak atau disimpan pada waktu tertentu. Selain itu, likopen tidak larut
dalam air dan terikat kuat dalam serat, sehingga aktivitas likopen dalam jus
tomat lima kali lebih banyak daripada tomat segar [2]. Kandungan likopen
(mikrogram/100 gram) dalam jus tomat sebanyak 5000-11600 [3]. Parasetamol
adalah senyawa yang dapat menimbulkan kerusakan pada hati. Parasetamol
adalah analgesik yang amandan efektifbila digunakanpada
tingkatterapeutik. Overdosisdapatmenyebabkanhepatotoksisitas
beratpada hewan percobaandanpada manusia[4]. Pada
dosis terapi, 5-15 % obat ini umumnya dikonversi oleh enzim sitokrom P450 di
hati menjadi metabolik reaktifnya yang disebut N-acetyl-p-benzoquinonemine (NAPQI).N-acetyl-p-benzoquinonemine (NAPQI) berperan sebagai radikal bebas
yang memiliki lama hidup yang sangat singkat. Dalam keadaan normal NAPQI akan
didetoksifikasi secara cepat oleh enzim glutation dari hati, sedangkan pada
paparan parasetamol dosis toksik, jumlah dan kecepatan pembentukan NAPQI
melebihi kapasitas hati untuk mengisi ulang cadangan glutation yang diperlukan,
sehingga menyebabkan kerusakan intraseluler diikuti nekrosis (kematian sel)
hati [5].
Kerusakan
sel – sel hati dicerminkan dengan adanya peningkatan enzim – enzim pada hati.
Enzim – enzim ini merupakan indikator yang sensitif terhadap adanya kerusakan
sel hati dan sangat membantu dalam mengenali adanya penyakit pada hati yang
bersifat akut [6]. Salah satunya adalah Alanine
aminotransferase (ALT) yang merupakan enzim dengan spesifitas relatif
tinggi untuk kerusakan hati [7]. Alanine aminotransferase (ALT) banyak
terdapat dalam sel – sel jaringan tubuh dan sumber utamanya adalah sel – sel
hati. Kenaikan aktivitas ALT dalam serum disebabkan oleh sel – sel yang kaya
akan ALT mengalami nekrosis sehingga
enzim tersebut masuk kedalam peredaran darah [8].
2.
METODE
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen murni. Peneliti mengadakan perlakuan terhadap subyek
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hasil perubahan setelah diberi
perlakuan. Subyek penelitian yaitu hewan tikus putih jantan. Tikus putih
diambil darahnya, diperiksa aktivitas ALT (pre
test), diberi jus buah tomat berbagai dosis dan diberikan parasetamol 100
mg/200gr BB, kemudian diambil darahnya serta diperiksa aktivitas ALT (post test).
3. HASIL
DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari
penelitian diukur selisih rata-rata aktivitas enzim ALT sebelum dan sesudah
perlakuan serta prosentase peningkatan aktivitas enzim ALT.
Tabel 1. Rata – rata aktivitas enzim
ALT pada serum Tikus putih
Kelompok
|
Rata-rata aktivitas enzim ALT
|
Rata-
rata aktivitas enzim ALT
|
Pre test
|
Post test
|
|
Kontrol positif
|
18,85
|
27,03
|
Pelakuan I
|
18,85
|
25,00
|
Pelakuan II
|
18,53
|
22,01
|
Pelakuan III
|
18,69
|
19,50
|
Tabel 1 menunjukan bahwa kontrol pada pre test dan post testmempunyai rata-rata aktivitas enzim ALT 18,85 dan 27,03
IU/L. Kelompok kontrol mengalami peningkatan enzim ALT tertinggi. Kelompok
perlakuan I dengan pemberian jus tomat sebanyak 0,84 gr/200gr BB pada pre test dan post test mempunyai rata – rata aktivitas enzim sebesar 18,85 dan
25,00 IU/L. Kelompok perlakuan II dengan pemberian jus tomat sebanyak 1,7
gr/200gr BB pada pre test dan post test mempunyai rata – rata
aktivitas enzim sebesar 18,53 dan 22,01 IU/L. Kelompok perlakuan III dengan
pemberian jus tomat sebanyak 2,52 gr/200gr BB pada pre test dan post test
mempunyai rata – rata aktivitas enzim sebesar 18,69 dan 19,50 IU/L.
Kelompok perlakuan dengan pemberian
jus tomat sebesar 0,84, 1,7 dan 2,52 gr/200gr BB menunjukan semakin besar
pemberian dosis jus tomat maka aktivitas enzim ALT semakin menurun. Aktivitas
enzim ALT dari analisis deskriptif dapat
diketahui kelompok yang mempunyai rerata terendah dan tertinggi, seperti pada
gambar 1 :
Gambar 1. Grafik rerata aktivitas enzim
ALT tikus putih sebelum perlakuan (pre
test) dan sesudah perlakuan (post
test).
Grafik rerata pada gambar 1 menujukan
bahwa aktivitas enzim ALT pada pre test
cenderung stabil, karena tikus putih yang digunakan sebagai hewan uji sehat.
Aktivitas enzim ALT pada post test
menunjukan penurunan dari kontrol hingga perlakuan III, maka semakin banyak
pemberian jus tomat, aktivitas enzim ALT pada serum tikus putih semakin
berkurang.
Hepatoksisitas akibat parasetamol
disebabkan karena adanya metabolit reaktif yang disebut N-acetyl-p-benzoquinonemine (NAPQI). Proses ini disebut aktivasi
metabolik, dan NAPQI berperan sebagai radikal bebas yang memiliki lama hidup
yang sangat singkat. Dalam keadaan normal NAPQI akan didetoksikasi secara cepat
oleh enzim glutation dari hati. Apabila pembentukan NAPQI melebihi kapasitas
hati untuk mengisi cadangan glutation yang diperlukan , maka NAPQI akan
menyebabkan nekrosis (kematian sel) [5]. Pemberian parasetamol dengan dosis 100
mg/200gr BB pada tikus putih mengakibatkan efek toksik pada hati ditandai
dengan peningkatan aktivitas enzim ALT, berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa
terjadi peningkatan aktivitas enzim ALT secara signifikan pada masing – masing
kelompok perlakuan. Pengaruh pemberian jus tomat dapat dilihat dari peningkatan
aktivitas enzim ALT (Tabel 1) yang semakin menurun apabila dibandingkan dengan
kontrol. Hal ini berarti semakin besar penurunan aktivitas enzim ALT maka semakin baik pula efek hepatorotektif
yang dimiliki oleh jus tomat dalam hal ini dalah likopen. Data tersebut
didukung dengan penelitian sebelumnya yaitu Risha Maysara dan Sapto Yuliani,
2011 yang menyebutkan bahwa aktivitas enzim ALT setelah diinduksi parasetamol 3
gr/kgBB dengan adanya peningkatan pemberian
dosis likopen akan menurunkan nilai aktivitas enzim ALT, sehingga
kemungkinan besar mampu memberikan efek hepatoprotektif apabila dosis pemberian
likopen semakin meningkat. Walaupun dalam penelitian ini dosis yang digunakan (15 µg/kg BB dan 30
µg/kg BB) belum dapat menurunkan aktivitas enzim ALT serum dibawah aktivitas
pada kelompok yang hanya diberi parasetamol saja [9].Penelitian ini bertolak
belakang dengan penelitian Firdaus Bahreisy tentang pengaruh pemberian fraksi
non polar tomat sebagai hepatoproktetor dengan parameter kadar ALT - AST yang diinduksi parasetamol yang menyatakan
bahwa pemberian fraksi non polar tomat dengan dosis yang meningkat (0,5
mg/kgBB, 2 mg/kgBB,4 mg/kgBB,8 mg/kgBB, 16 mg/kgBB) dapat meningkatkan kadar
ALT – AST [10].
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan bahan alami yang banyak dikenal dan
dikonsumsi masyarakat. Salah satu zat yang terandung dalam tomat yaitu likopen.
Likopen adalah suatu senyawa karotenoid dengan aktivitas antioksidan yang
sangat kuat. Dibandingkan senyawa karotenoid yang lain, likopen diketahui
berfungsi sebagai antioksidan dan dapat mencegah kerusakan yang disebabkan
radikal bebas [11]. Tomat yang diolah menjadi jus tomat mengandung aktivitas
likopen lebih tinggi dibanding dengan tomat yang tidak diolah [12]. Pada
penelitian ini dapat dilihat bahwa likopen yang terdapat dalam jus tomat
efektif menurunkan aktivitas enzim ALT yang meningkat akibat nekrosis (kematian
sel) hati. Hal tersebut terbukti dengan penelitian sebelumnya yaitu Eka Sari
Tappi, dkk., 2013 yang menyebutkan bahwa
regenerasi hati yang diberikan jus tomat jelas berbeda dengan regenerasi
hati secara fisiologis, pada tikus putih dengan pemberian jus tomat terjadi
regenerasi pada hampir seluruh sel-sel hati [13].
Pemeriksaan aktivitas enzim ALT
sebelum diinduksi parasetamol (pre test)
menunjukan hasil yang stabil, dengan rata-rata 18,73 IU/L. Angka ini dapat
diartikan aktivitas enzim ALT tikus putih normal adalah 18,73 IU/L. Kelompok
perlakuan I dengan pemberian jus tomat sebesar 0,84 gr/200gr BB diperoleh rata
– rata aktivitas enzim ALT 6,15 IU/L. Kelompok perlakuan II dengan pemberian
jus tomat sebesar 1,7 gr/200gr BB diperoleh rata – rata aktivitas enzim ALT
3,48 IU/L. Kelompok perlakuan III dengan pemberian jus tomat sebesar 2,52
gr/200gr BB diperoleh rata – rata aktivitas enzim ALT 0,81 IU/L, sedangkan pada
kelompok kontrol diperoleh rata-rata aktivitas enzim ALT 8,17 IU/L. Bila
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya diberi parasetamol saja,
kelompok perlakuan I,II dan III sudah dapat memberikan efek hepatoprotektor
karena mampu menurunkan aktivitas enzim ALT dibawah aktivitas dari kelompok
kontrol.
Pemberian
jus tomat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penurunan aktivitas enzim
ALT, hal tersebut ditunjukan pada uji regresi linear untuk R kuadrat sebesar
0,929 yang bermakna 92,9% penurunan aktivitas enzim ALT karena pemberian jus
tomat sedangkan 7,1% dipengaruhi faktor lain. Faktor lain yang dapat
mempengaruhi penurunan aktivitas enzim ALT pada serum tikus putih adalah
kemampuan fungsi hati sebagai detoksifikasi yang dilakukan oleh enzim hati untuk
menetralisir zat yang berbahaya menjadi tidak aktif, kemampuan meregenerasi
sel-sel hati yang rusak dengan cepat, dan pemipetan serum tikus putih yang
kurang tepat juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi penurunan aktivitas
enzim ALT.
KESIMPULAN
1.
Aktivitas
enzim ALT sebelum dan sesudah perlakuan dengan pemberian jus tomat dan
parasetamol adalah 18,73 IU/l dan 23,39 IU/l.
2.
Ada
pengaruh berbagai jus tomat (Lycopersicum esculentum) terhadap aktivitas enzim alanine aminotransferase (ALT) pada
tikus putih (rattus norvegicus) yang
diinduksi parasetamol.
SARAN
1.
Perlu
dilakukan penelitian terhadap histopatologis hati untuk mengetahui kerusakan
sel hati secara lebih jelas.
2.
Tomat
dapat dipertimbangkan sebagai asupan antioksidan untuk gangguan fungsi hati
akibat radikal bebas.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Selby,
A. 2012. Makanan Berkhasiat. Jakarta : ESENSI.
[2] Rizki,
F. 2013. The Miracle of Vegetables. Jakarta
: AgroMedia Pustaka.
[3] Astawan,
M. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.
[4] Jaeschke,
H., Tamara, R.K., Mary, L.B. 2003. The Role of Oxidant Stress and Reactive
Nitrogen Species in Acetaminophen Hepatotoxicity. Toxicology Letters. USA : University of Arizona.
[5] Ikawati,
Z. 2010. Cerdas Mengenali Obat.
Yogyakarta : Kanisius.
[6] Sari,
W., Lili, I., Oei, G.D. 2008. Care
Yourself, Hepatitis. Jakarta : Penebar Plus.
[7] Sacher,
R.A. dan McPherson, R.A. 2000. Tinjauan
Klinis Hasil Pemeriksaan, Laboratorium. Jakarta : EGC.
[8] Husadha,
Y. 1996. Fisiologi dan Pemeriksaan Hati.
Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta
:Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
[9] Maysara,
R. dan Yuliani, S. 2011. Efek Likopen Terhadap Tikus Putih Galur Sprague Dawley
(SD) yang Diinduksi Parasetamol dengan Melihat Aktivitas SGPT dalam Darah. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Yogyakarta :
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
[10] Bahreisy, F. 2011. Pengaruh Pemberian Fraksi
Non Polar Tomat (Lycopersicum esculentum)
sebagai
Langganan:
Postingan (Atom)