neverland blog

Kamis, 30 Januari 2014

identifikasi jamur pada kuku kaki



      

Identifikasi Jamur Pada Kuku Kaki

A.    Nomor / Tanggal
02 / 23 Mei 2013

B.     Pemeriksaan
Isolasi jamur dari kuku kaki.

C.     Tujuan
Untuk identifikasi spesies jamur yang ada pada kuku kaki.

D.     Prinsip
Identifikasi jamur dengan mengamati sifat fisik isolasi koloni dari olesan kapas steril dari kuku kaki.

E.     Dasar teori
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.Jamur memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratnya sehingga manusia tak terlepas dari jamur.
Jamur merupakan salah satu penyebab infeksi pada penyakit terutama di negara-negara tropis. Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit kulit yang sering muncul ditengah masyarakat Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara yang tinggi diIndonesia sangat mendukung pertumbuhan jamur. Banyaknya infeksi jamur jugadidukung oleh masih banyaknya masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga masalah kebersihan lingkungan, sanitasi dan pola hidup sehat kurang menjadi perhatian dalam kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia.
Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, berdasar bentuk klinisnya ada tiga macam mikosis:
1.    Mikosis Superfisialis
Mikosis superfisialis yaitu jamur yang menyerang lapisan luar dari kulit, kuku, dan rambut. Kelompok jamur ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a.       Dermatomikosis.
b.      Non dermatomikosis.
Perbedaan antara kedua jenis jamur ini adalah pada dermatomikosis menyerang epidermis mulai stratum corneum sampai stratum basalis, sedangkan non dermatomikosis menyerang pada superficial epidermis.
Pada dermatomikosis, jamur memiliki afinitas terhadap keratin yang terdapat pada epidermis, rambut, kuku.
2.    Mikosis intermediet
Jamur yang menyerang kulit, mukosa, subkulit, dan alat dalam terutama yang disebabkan oleh Candida sp.
3.    Mikosis sistemik / mikosis protunda/ mikosis dalam
Jamur menyerang organ-organ dalam dan subkutan.
Jamur yang terdapat pada kuku, termasuk ke dalam mikosis superfisialis. Kuku memiliki keratin.
Diagnosis salah satunya dapat dilakukan dengan isolasi jamur patogen, dengan memperhatikan morfologi koloni seperti pigmen dan bentuk kita dapat mengidentifikasi spesies jamur.  

F.      Alat dan Bahan

1.      Alat :
a.       Kapas steril.
b.      Api bunsen.
c.       Media agar pate. (Nutrient Agar)
d.      Alkohol
e.       Label.
f.       Plastik.
2.      Bahan:
a.       Kuku kaki.

G.    Cara Kerja
1.      Mempersiapkan alat dan bahan.
2.      Melakukan praktikum ini di dekat api bunsen untuk kerja secara aseptis dan menghindari kontaminasi.
3.      Membersihkan kuku kaki yang akan diambil dengan mengusapkan alkohol 70%.
4.      Mengusapkan kapas steril pada pojok kuku kaki.
5.      Mengusapkan kapas pada media agar plate. (secara aseptis)
6.      Menempelkan label pada wadah media agar plate.
7.      Membungkus wadah dengan plastik.
8.      Menginkubasi selama dua minggu.
9.      Mengamati hasil dan identifikasi jenis jamurnya.

H.    Hasil Pengamatan
Setelah dua minggu:
Description: photo0915.jpg







              Tampak dari bawah petri                        Tampak dari atas petri


I.       Pembahasan
Dari  hasil pengamatan ada dua koloni pada isolasi jamur, yaitu:
1.      Bentuk koloni       : Filamen.
Warna koloni         : Hijau.
      Ciri-ciri dari koloni ini sama dengan deskripsi morfologi koloni Aspergillus niger.
      Aspergillus niger memiliki deskripsi koloni: Koloni berwarna putih menjadi biru kehijauan, hitam, atau coklat pada biakan yang sudah dewasa. Ini menjadi ciri khusus Aspergillus niger.
      Selain sebagai kontaminan makanan, jamur ini juga bersifat merugikan, jika jamur Aspergillus niger berkembang di paru-paru pada manusia ataupun hewan dapat menyebabkan penyakit aspergilosis.
2.      Bentuk koloni       : Filamen.
Warna koloni         : Merah, kuning, oranye.
      Ciri-ciri dari koloni ini sama dengan Trichophyton rubrum.
Tekstur Trichophyton rubrum yang lunak, dari depan warnanya putih kekuning-kuningan (agak terang) atau bisa juga merah violet. Kalau dilihat dari belakang tampak pucat, kekuning-kuningan, coklat, atau cokelat kemerahan. Sama dengan koloni pada hasil pengamatan.
      Isolasi panjang selama dua munggu ditujukan agar jika terdapat spora Trichophyton rubrum, maka bisa tumbuh. Karena pada umumnya jamur Trichophyton sp mempunyai waktu tumbuh yang lama.
      Jika spesies ini menginfeksi kuku maka akan menyebabkan tinea unguium atau onikomikosis, menyebabkan kuku menjadi rusak dan rapuh.
Jamur dimungkinkan tumbuh karena suasana lembab pada kaki, misalnya karena penggunaan kaos kaki dan sepatu. Pada jumlah yang sedikit jamur ini menjadi flora normal pada manusia, namun pada jumlah yang banyak dan tidak terkontrol akan bersifat patogen pada manusia. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga kebersihan.
J.        Kesimpulan
Hasil analisis jamur pada sampel kuku kaki :
1.      Aspergillus niger.
2.      Trichophyton rubrum.
Menjaga kebersihan pribadi dapat mencegah terjadinya infeksi karena jamur.

K.    Referensi
Novitasari, Ita. 2013. Mikosis. Diunggah di http://www.slideshare.net/ita_novietha_sari/bab-1-3. Diakses hari Senin tanggal 17 Mei 2013 pukul 20.00 wib.
Tim Mikologi. 2012. Diktat Petunjuk dan Laporan Praktikum Mikologi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta