I.
NOMOR
02
II.
HARI,
TANGGAL
Kamis,
23 Mei 2013
III.
PRINSIP
Mengoleskan
sampel pada plate agar secara aseptik, menutup plate agar dengan plastik
bening, inkubasi selama 2 minggu.
IV.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui cara isolasi jamur patogen pada kuku kaki dengan media agar.
2. Untuk
mengidentifikasi jenis jamur patogen pada kuku kaki yang diisolasi.
V.
MANFAAT
1. Dapat
mengetahui cara isolasi jamur patogen
pada kuku kaki dengan cara langsung.
2. Dapat
mengetahui jenis jamur patogen pada kuku kaki yang diisolasi.
VI.
DASAR
TEORI
Trichophyton rubrum
Ada
lebih dari 50.000 spesies jamur, kebanyakan menguntungkan bagi umat manusia.
Dan jamur tidak dapat dipisahkan dari manusia. Jamur dapat tumbuh di tubuh kita
sendiri. Sebenarnya ia bisa hidup dan tumbuh di mana saja seperti udara, air,
tanah, pakaian, almari, kuku, tangan dan tempat-tempat lain. Indonesia sebagai
negara tropis menjadi lahan subur tumbuhnya jamur khususnya jamur Trichophyton
rubrum . Trichophyton rubrum adalah salah satu spesies jamur yang menyebabkan
banyak penyakit. Penyakit-penyakit akibat jamur ini seringkali menjangkiti
masyarakat. Infeksii jamur disebut mikosis. Trichophyton rubrum menyerang
jaringan kulit dan menyebabkan beberapa infeksi kulit antara lain :
A. Tinea
pedis, orang Jawa menyebutnya ”rangen” yang berlokasi diantara jari- jari dan
dapat jadi infeksi kronis. Awalnya rasa gatal diantara jari, kemudian vesikel
kecil pecah mengeluarkan cairan encer. Kulit di sela-sela jari maserasi dan mengelupas,
nampak pecah-pecah. Kala infeksi jadi kronis, pengelupasan dan pecah-pecah pada
kulit jadi manifestasi yang mendasar, disertai nyeri dan pruritus. Infeksi ini
banyak dialami oleh orang yang kerap memakai sepatu .
B. Tinea
corporis, lesinya berlokasi di kulit tipis yang tidak berambut. seperti bercak
sirkuler dengan tepi merah, melebar, bervesikel dan pusat bersisik, menimbulkan
rasa gatal.
C. Tinea
cruris (”jock itch”) biasanya infeksi ini pada laki-laki dan tampak sebagai
lesi kering yang gatal dan sering dimulai pada scrotum dan menyebar ke
selangkangan. Infeksi ini juga menyebabkan rasa gatal.
D. Tinea
unguium yang berlokasi di kuku tangan mapun kaki. Selain itu dapat juga
menyebabkan kurap pada badan. Bila kurap di badan tertumpu pada sebelah badan
saja dikatakan asimetri.
Taksonomi dari
Trichophyton rubrum adalah sebagai berikut :
Phylum :
Ascomycota
Class :
Eurotiomycetes
Order :
Onygenales
Family :
Arthrodermataceae
Genus :
Trichophyton
Species :
Trichophyton rubrum
Pada jamur ini,
mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling banyak. Mikrokonidia berdinding
halus, berbentuk tetesan air mata sepanjang sisi- sisi hifa, pada beberapa
strain terdapat banyak mikrokonidia bentuk ini. Koloni sering menghasilkan
warna merah pada sisi yang sebaliknya. Beberapa strain dari T. rubrum telah dibedakan yaitu, T. rubrum berbulu halus dan T. rubrum tipe granuler. T. rubrum berbulu halus memiliki
karakteristik yaitu produksi mikrokonidia yang jumlahnya sedikit, halus, tipis,
kecil, dan tidak mempunyai makrokonidia. Sedangkan karakteristik T. rubrum tipe granuler yaitu produksi
mikrokonidia dan makrokonidia yang jumlahnya sangat banyak. Mikrokonidia
berbentuk clavate dan pyriform , makrokonidia berdinding tipis, dan berbentuk
seperti cerutu. T. rubrum berbulu halus adalah strain jamur yang paling banyak
menginfeksi manusia. Strain ini dapat menyebabkan infeksi kronis pada kulit.
Sedangkan T. rubrum tipe granuler menyebabkan penyakit Tinea corporis.
Aspergillus
niger
Aspergillus
niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi
dari genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monoliales dan kelas Fungi
imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya digunakan
secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa
enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase dan sellulase. Aspergillus
niger dapat tumbuh pada suhu 35ºC-37ºC (optimum), 6ºC-8ºC (minimum), 45ºC-47ºC
(maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). Aspergillus niger
memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora
tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat,
cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya
umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna
coklat. Aspergillus niger, mempunyai koloni pada medium Cxapek’s Dox mencapai
diameter 4-5 cm dalam 7 hari, dan terdiri dari suatu lapisan basal yang kompak
berwarna putih hingga kuning dan suatu lapisan konidofor yang lebat yang
berwarna coklat tua hingga hitam. Stipe dari konidiofor berdinding halus,
berwarna hialin, tetapi dapat juga kecoklatan. Vesikula berbentuk bulat hingga
semibulat, dan berdiameter 50-100 m. Fialid terbentuk pada metula dan berukuran
(7,0-9,5) x (3-4) m. Metula berwarna hialin hingga coklat, seringkali bersepta,
dan berukuran (15-25) x (4,5-6,0) . Konidia berbentuk bulat hingga semibulat,
berukuran 3,50-5,0, berwarna coklat, memiliki ornamentasi berupa tonjolan dan
duri-duri yang tidak beraturan. Koloni pada medim MEA lebih tipis tetapi
bersporulasi lebat.
Taksonomi.
A. niger termasuk dalam Aspergillus subgenus Circumdati, bagian Nigri termasuk
jenis 15 spora hitam.
Domain:
Eukaryota
Kingdom:
Fungi
Phylum:
Ascomycota
Subphylum:
Pezizomycotina
Class:
Eurotiomycetes
Order:
Eurotialess
Family:
Trichocomaceae
Genus:
Aspergillus
Species:
A. Niger
Habitat
. Spesies ini kosmopolit didaerah tropis dan subtropics, dan mudah diisolasi
dari tanah, udara,air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum, beras,
jagung, tebu, ketimun, kopi, teh, coklat serta serasah dedaunan.
Catatan:
spesies ini sukar dibedakan dari Aspergillus phoenicis dan A. awamori; biasanya
dibedakan dari ciri konodianya dengan menggunakan teknik biologi molecular.
VII.
METODE
PENELITIAN
A. Alat
dan Bahan
1.
Alat :
a.
Kapas
b.
Spatula
c.
Lampu bunsen
d.
Pinset steril
e.
Cawan petri
f.
Plastik
2.
Bahan :
a.
Aquades
b.
Media agar
c.
Alkohol
d.
Sampel kerokan kuku
B. Cara
Kerja :
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membersihkan
daerah kulit yang akan diusap menggunakan KOH 10% menggunakan kapas.
3. Mengusapkan
kulit kaki/kuku kaki/rambut/tanah menggunakan kapas steril.
4. Mengoleskan
kapas tersebut ke media agar.
5. Menginkubasi
biakan selama seminggu di dalam incubator.
6. Setelah
seminggu, mengamati biakan jamur dengan mengamati pertumbuhan koloni jamur
7. Mengidentifikasi
jamur secara kultur, untuk melihat morfologi jamur secara mikroskopis.
a. Menyiapkan
cawan petri yang steril, menaruh tissue atau kertas saring di atas cawan petri.
b. Membasahi
dengan air steril (aquades) hingga lembab
c. Meletakkan
dua objek glass di atas tissue
d. Memanaskan
media agar miring hingga cair, mendinginkannya.
e. Meneteskan
satu tetes media agar pada objek glass bagian atas menggunakan ose bulat steril
f. Mengambil
jamur dengan ose lalu ditaruh di atas objek glass.
g. Menutup
media dengan deck glass
h. Menutup
cawan petri dan membungkus cawan petri dengan plastic
i. Memberi
label
j. Menginkubasi
media selama kurang lebih 4 hari.
k. Mengamati
morfologi jamur menggunakan mikroskop
I.
HASIL
PENGAMATAN
Setelah sampel diinkubasi selama 2
minggu.
Gambar
jamur
|
Keterangan
|
Trichophyton rubrum dan Aspergillus niger.
1. Jamur
tampak dari atas
2. Jamur
tampak dari bawah
|
1. Aspergillus
niger.
Warna
koloni : hijau
Bentuk
koloni : filamen
2.Trichophyton
rubrum
Bentuk
koloni : Filamen.
Warna
koloni : Merah, kuning, oranye.
|
II.
PEMBAHASAN
Dari hasil
pengamatan diatas diadapatkan 2 jenis jamur patogen yaitu pada sampel nomor 1
jamur Aspergillus niger dan sampel
nomor 2 jamur Trichophyton rubrum.
Hal tersebut diperoleh berdasarkan ciri – ciri makroskopis dari kedua jenis
koloni jamur tersebut sama seperti jamur hasil identifikasi, yaitu :
A.
Trichophyton
rubrum
Ciri-ciri
dari koloni jamur hasil pengamatan sama dengan Trichophyton rubrum. Tekstur Trichophyton
rubrum yang lunak, dari depan warnanya putih kekuning-kuningan (agak
terang) atau bisa juga merah violet. Kalau dilihat dari sisi sebaliknya warnanya merah.
Infeksi pada kuku akibat jamur Trichophyton rubrum disebut tinea
unguium. Infeksi ini menyebabkan kuku menjadi rusak dan rapuh serta warnanya
menjadi suram.
B.
Aspergillus
niger
Ciri-ciri dari
koloni jamur hasil pengamatan sama dengan deskripsi morfologi koloni. Koloni berwarna putih menjadi biru
kehijauan, hitam, atau coklat pada biakan yang sudah dewasa. Ini menjadi ciri
khusus Aspergillus niger.
Selain sebagai kontaminan makanan, jamur
ini juga bersifat merugikan khususnya manusia karena jamur ini mudah diisolasi
pada tanah, udara dan air, yang menunjukan risiko terinfeksi lebih tinggi dari Trichophyton rubrum. Penyakit yang
disebabkan oleh spesies Aspergillus sp disebut
Aspergilosis.
III.
KESIMPULAN
Pada hasil pengamatan
dapat disimpulkan bahwa jamur yang terdapat pada kuku kaki adalalah jamur Trichophyton rubrum dan Aspergillus niger, hal tersebut dapat
dipastikan karena ciri – ciri jamur pada kuku kaki sama dengan jamur. Pada
sampel nomor 1 didapatkan ciri – ciri morfologi seperti jamur Aspergillus niger dan sampel nomor 2
jamur Trichophyton rubrum.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
· Ellis,D.
2007. Trychophyton rubrum. http://www.mycology.adelaide.edu.au., diakses
tanggal 18 Juli 2013.
· Jawetz,
E dan E.A Adelberg. 1986. Mikrobiologi
Untuk Profesi Kesehatan (Review of Medical Microbiology) Edisi 16. Penerbit
Buku Kedokteran EGC: Jakarta
· Jawetz.
2005. Mikrobiologi Kedokteran .
Salemba Medika: Jakarta
· Fadli.2009.
Aspergillus niger. http://linkfadliblog.blogspot.com/2009/04/aspergillus-niger.html.
19 Juni 2013
I.
HASIL
PENGAMATAN
Setelah sampel diinkubasi selama 2
minggu.
Gambar
jamur
|
Keterangan
|
Trichophyton rubrum dan Aspergillus niger.
1. Jamur
tampak dari atas
2. Jamur
tampak dari bawah
|
1. Aspergillus
niger.
Warna
koloni : hijau
Bentuk
koloni : filamen
2. Trichophyton
rubrum
Bentuk
koloni : Filamen.
Warna
koloni : Merah, kuning, oranye.
|
II.
PEMBAHASAN
Dari hasil
pengamatan diatas diadapatkan 2 jenis jamur patogen yaitu pada sampel nomor 1
jamur Aspergillus niger dan sampel
nomor 2 jamur Trichophyton rubrum.
Hal tersebut diperoleh berdasarkan ciri – ciri makroskopis dari kedua jenis
koloni jamur tersebut sama seperti jamur hasil identifikasi, yaitu :
A.
Trichophyton
rubrum
Ciri-ciri
dari koloni jamur hasil pengamatan sama dengan Trichophyton rubrum. Tekstur Trichophyton
rubrum yang lunak, dari depan warnanya putih kekuning-kuningan (agak
terang) atau bisa juga merah violet. Kalau dilihat dari sisi sebaliknya warnanya merah.
Infeksi pada kuku akibat jamur Trichophyton rubrum disebut tinea
unguium. Infeksi ini menyebabkan kuku menjadi rusak dan rapuh serta warnanya
menjadi suram.
B.
Aspergillus
niger
Ciri-ciri dari
koloni jamur hasil pengamatan sama dengan deskripsi morfologi koloni. Koloni berwarna putih menjadi biru
kehijauan, hitam, atau coklat pada biakan yang sudah dewasa. Ini menjadi ciri
khusus Aspergillus niger.
Selain sebagai kontaminan makanan, jamur
ini juga bersifat merugikan khususnya manusia karena jamur ini mudah diisolasi
pada tanah, udara dan air, yang menunjukan risiko terinfeksi lebih tinggi dari Trichophyton rubrum. Penyakit yang
disebabkan oleh spesies Aspergillus sp disebut
Aspergilosis.
III.
KESIMPULAN
Pada hasil pengamatan
dapat disimpulkan bahwa jamur yang terdapat pada kuku kaki adalalah jamur Trichophyton rubrum dan Aspergillus niger, hal tersebut dapat
dipastikan karena ciri – ciri jamur pada kuku kaki sama dengan jamur. Pada
sampel nomor 1 didapatkan ciri – ciri morfologi seperti jamur Aspergillus niger dan sampel nomor 2
jamur Trichophyton rubrum.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
· Ellis,D.
2007. Trychophyton rubrum. http://www.mycology.adelaide.edu.au., diakses
tanggal 18 Juli 2013.
· Jawetz,
E dan E.A Adelberg. 1986. Mikrobiologi
Untuk Profesi Kesehatan (Review of Medical Microbiology) Edisi 16. Penerbit
Buku Kedokteran EGC: Jakarta
· Jawetz.
2005. Mikrobiologi Kedokteran .
Salemba Medika: Jakarta
· Fadli.2009.
Aspergillus niger. http://linkfadliblog.blogspot.com/2009/04/aspergillus-niger.html.
19 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar