neverland blog

Kamis, 30 Januari 2014

IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN III B



              I.          Hari, tanggal
Jumat, 26 April 2013

           II.          Tujuan
Mengidentifikasi keberadaan kation - kation golongan III B, yaitu Ni, Co, Mn dan Zn dalam suatu sampel yang belum diketahui sesuai dengan jenis dan sifat masing-masing sampel.

        III.          Dasar Teori
Analisis kation memerlukan pendekatan yangsistematis.Umumnya ini dilakukan dengan dua cara yaitupemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan caramengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompokkation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan carasentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain.Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudiandiendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jikadalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapakation maka kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadikelompok kation yang lebih kecil, demikian seterusnya sehinggapada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu kation.Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutandilakukan untuk memisahkan kation menjadi beberapakelompok.
Dalam memasuki reaksi golongan III ini, larutan terlebihdulu didihkan untuk menghilangkan gas H2S. Reagensia padagolongan ini adalah ammonia dan ammonium klorida, atau larutanammonium sulfide. Penambahan ammonia-amonium klorida,dimaksudkan untuk memciptakan suasana basa . Dalam ammonia-amonium klorida Fe, Al, Cr, dan Mn diendapkan dalam bentukhidroksida (disebut golongan IIIA), sedangkan logam-logam yanglain dari golongan ini diendapkan dalam bentuk sulfide nikel(Ni),kobalt (Co), mangan (II), dan Zink (Zn) (disebut golongan IIIB).

        IV.          Alat dan Bahan
A.      Alat

1.        Tabung reaksi.
2.        Rak
3.        Pipet tetes
4.        Kertas saring
5.        Plate tetes
6.        Bunsen
7.        Penjepit


B.       Bahan
1
Sampel uji Ni2+ dari NiSO4
18
Montesqui 1%+CuSO4
2
Sampel uji Zn2+ dari ZnO
19
Montesqui 1%+Co Asetat
3
Sampel uji Co2+ dari CoCl2
20
Ditizon 0,005%
4
Sampel uji Mn dari MnCl
21
Butir KNO2
5
NaOH 2N
22
Butir Co
6
KCN 1N
23
H2O2 3%
7
KNO2 padat
24
H2SO4 2N
8
NH4SCN padat
25
NH3
9
Dimethil Glioksim 1%
26
HNO3 pekat
10
Asam Rubianat 0,5%
27
PbO2 padat
11
PbO2+HNO3 pekat
28
AgNO3
12
NH4S2O8
29
Butir Mn
13
K4Fe(CN)6
30
NH4OH
14
KIO4 padat
31
KIO4
15
Co Asetat 0,5M
32
CH3COOH 1M
16
Amil alkohol
33
Aquades
17
HNO3 4N
34
CuSO4 0,25M
















                                        V.         Cara Kerja, Hasil, dan Pembahasan
A.      Identifikasi Ni2+
No
Pereaksi
Reaksi
Acuan
Hasil
Pembahasan
1
NaOH 2N. Tetes demi tetes hingga
Ni2+ + 2OH-Ni(OH)2
 hijau
Hijau tanpa endapan
Menghasilkan endapan hijau jika direaksikan dengan NaOH.
Berlebihan reagen, dipanaskan
Ni(OH)2       + 6NH3
       [Ni(NH3)6]2+  + 2OH-
Tidak berubah
Tidak berubah
Jika reagen NaOH berlebih maka larutan tidak akan berubah.
Tambah H2O2 3% tts demi tts hingga berubah
H2O2          O2 + H2O
Tak berubah/ gas
Tak berubah/ gas
Jika ditambahkan H2O2 3% tts demi tts maka akan membentuk gas atau tidak berubah.
2
NH4OH 2N. tetes demi tetes hingga .
Ni2+ + 2NH3 + 2H2O → Ni(OH)2↓ + 2NH4+
 hijau
 biru
Menghasilkan endapan hijau menurut acuan karena reaksi antara Ni dan OH- . Namun dalam percobaan terbentuk endapan biru.
Berlebihan reagen
Ni(OH)2 + 6NH4+
      [Ni(NH3)6] + 2OH-
larut
larut
Endapan akan larut jika NH4OH berlebihan.
3
KCN** 1N. Tetes demi tetes.
Berlebihan
Ni2++ 2CN- → Ni (CN)2
 hijau,
Larut/kuning
 hijau,
Larut/kuning
Jika larutan Ni2+  ditambahkan sedikit KCN akan tjd endapan hijau dan akan larut bila KCN berlebih.
4
Asam rubianat* 0,5 %. Kertas saring: 1 tts bahan, taruh diatas uap NH3 + 1 tts reagen.
Ni2+ + (CSNH2)2-           
    Ni(CSNH)2 + 2H+     
Noda biru/biru violet
Noda biru/biru violet
Larutan Ni akan berubah warna menjadi noda biru/biru violet jika ditambahkan asam rubianat dan diletakkan pada uap NH3.
5
Dimethyl Glioksim 1% dalam etanol. Plate tetes: 1 tts bahan + 1 tetes NH4OH encer
+ 1 tts reagen
Ni2+ + 2C4H8O2N2
-  Ni(C4H8O2N2)2+ 2H+

 merah
 merah
Bila larutan Ni ditambahkan dimetil-glioksim 1% dalam alkohol maka akan terjadi endapan Ni-dimetilgliosim yang berwarna merah.

B.        Identifikasi Co2+
No
Pereaksi
Reaksi
Acuan
Hasil
Pembahasan
1
NaOH 2N. Tetes demi tetes hingga
Co2+ + 2OH-     Co(OH)2
biru
biru
Larutan Co2+ jika ditambahkan NaOH 2N tetes demi tetes akan menghasilkan endapan biru.
Berlebihan reagen, dipanaskan
Co(OH)N O3      +  OH       Co(OH)2  + NO3-
pinkhitam
pinkhitam
Endapan akan berubah menjadi pink-hitam jika NaOH berlebihan.
Tambah H2O2 3% tts demi tts hingga berubah
Co2+ + H2O2         Co(OH)2
hitam-coklat
hitam-coklat
Terbentuk hitam-coklat jika ditambahkan H2O2 3%.
2
NH4OH 2N. tetes demi tetes hingga .
Co2+ + 2NH3 + 2H2O        + NO3-Co(OH)2NO3 + NH4
biru
biru
Jika larutan Co2+ ditambahkan  NH4OH 2N maka akan terbentuk endapan biru.
Berlebihan reagen
Co(OH)2NO3 + 6NH3+
[Co(NH3)6]3+ + 6H+
Larut
Larut
Endapan akan larut jika NH4OH ditambahkan berlebihan.
3
KCN** 1N. Tetes demi tetes.
Berlebihan
Co2+ + 2CN-     Co(CN)2
coklat-merah
Larut/coklat
coklat-merah
Larut/coklat
Jika larutan Co2+ ditambahkan KCN akan menghasilkan endapan coklat-merah dan endapan akan larut/coklat jika KCN berlebihan.
4
NH4SCN padat. 2 tts bahan + 2 tts as.asetat encer + 5 butir reagen.
Co2+ + 4SCN-     [Co(SCN)2]2-
Hijau-biru
Hijau-biru
Larutan Co2+ jika ditambahkan NH4SCN padat maka akan larutan akan berubah menjadi hijau-biru.
5
Asam rubianat* 0,5 %. Kertas saring: 1 tts bahan, taruh diatas uap NH3 + 1 tts reagen.
NH2---C---C---NH2
          S       S
Noda cincin coklat
Noda cincin coklat
Larutan Co2+ jika ditambahkan Asam rubianat akan membentuk noda cincin coklat pada kertas saring.
6
K4Fe(CN)6* 0,025 M. 2 tts bahan + 2 tts reagen

putih
hijau
Larutan Co2+ jika ditambahkan K4Fe(CN)6* 0,025 M akan menghasilkan endapan putih (pada acuan). Namun pada percobaan didapatkan endapan hijau

C.        Identifikasi Mn2+
No
Pereaksi
Reaksi
Acuan
Hasil
Pembahasan
1
NaOH 2N. Tetes demi tetes hingga
Mn2+ + 2OH-     Mn(OH)2
putih-coklat
putih-coklat
Jika larutan Mn2+ bereaksi dengan NaOH akan menghasilkan endapan putih-coklat
Berlebihan reagen, dipanaskan
Mn(OH)2 + O2 + H2O        MnO(OH)2 + 2OH-
Tak berubah
Tak berubah
Jika berlebihan reagen maka arutan tidak berubah.
Tambah H2O2 3% tts demi tts hingga berubah
Mn(OH)2 + H2O2     MnO(OH)2 + H2O
coklat
coklat
Jika ditambahkan H2O2 3% maka akan terbentuk endapan coklat.
2
NH4OH 2N. tetes demi tetes hingga .
Mn2+ + 2NH3 + 2H2O       Mn(OH)2 + 2NH3+
putih-coklat
putih-coklat
Jika larutan Mn2+  ditambahkan NH4OH 2N makan terbentuk endapan putih-coklat.
Berlebihan reagen
Mn(OH)2 + O2+H2O
     MnO(OH)2 + 2OH-
tak larut
tak larut
Jika berlebihan maka larutan tidak larut.
3
PbO2+HNO3 pekat 5 tts bahan + PbO2 padat + 2 tts HNO3 pekat, panaskan +2 ml Aquades
5PbO2+2Mn2-+4H+
       MnO4- +2H2O
Merah ungu
hitam
Jika larutan bereaksi dengan PbO2+HNO3 pekat maka akan terbentuk warna merah-ungu. Namun dalam reaksi terbentuk endapan hitam.
4
NH4S2O8 / K2S2O8 padat 1tts bhn encer +1tts H2SO4 2N+1 tts AgNO3 0,1M + 5 butir reagen kocok tunggu 5 menit
2Mn2+ + S2O62- + 8H2O        MnO4- +10 SO42-  +16H+
Merah ungu
Jernih/tidak berubah
Jika larutan bereaksi dengan NH4S2O8 / K2S2O8 padat maka akan terbentuk larutan merah ungu. Namun pada percobaan larutan tidak berubah/jernih.
5.
KIO4 padat
1tts bahan+4 tts HNO3 4N +sedikit Kristal KIO4 panaskan
2Mn2+ + 5IO42- + 3H2O       MnO4- + 5 IO3-  + 6H+
Merah ungu
Merah ungu
Larutan 2Mn2+ direaksikan dengan KIO4 padat akan terbentuk merah ungu.

A.    Identifikasi Zn2+
No
Pereaksi
Reaksi
Acuan
Hasil
Pembahasan
1
NaOH 2N. Tetes demi tetes hingga

Putih
Putih
Larutan Zn2+ bereaksi dengan NaOH 2N akan terbentuk endapan putih.
Berlebihan reagen, dipanaskan

Larut
Larut
Jika berlebihan maka akan larut.
2
NH4OH 2N. tetes demi tetes hingga .
Zn(NO3)2 + 2 NH4OH  Zn(OH)2  + 2 NH4NO3
Putih
Putih
Larutan Zn2+ bereaksi dengan NH4OH 2N akan membentuk endapan putih.

Berlebihan reagen
Zn(OH)2 + 4 NH4OH  Zn(NH3)4(OH)2  + 2 H2O
Larut
Larut
Jika berlebihan maka akan larut.
3
Dithizon* 0,005% dalam etanol. 2 tts bahan + 1 tts as.asetat 1N + 1 tts NaOH 2N.

Merah
Merah
Larutan Zn2+ bereaksi dengan Dithizon* 0,005% dalam etanol maka akan terbentuk warna merah.









        VI.          Kesimpulan
Dari data percobaan kation golongan III B diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat data pengamatan yang tidak sesuai dengan data acuan, seperti pada saat identifikasi Mn2+ dengan NH4S2O8 / K2S2O8 padat yang seharusnya berwarna merah ungu namun dalm percobaan tidak berubah atau jernih. Hal tersebut dapat disebabkan karena faktor-faktor sebagai berikut, ketidaktelitian praktikan, kesalahan metode, konsentrasi reagen terlalu pekat, sehingga menimbulkan hasil yang tidak diinginkan, dan reagen-reagen yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur sehingga hasilnya tidak tepat. Namun didapatkan beberapa percobaan yang sesuai dengan acuan/teori sehingga dapat diketahui sifat setiap bahan yang digunakan.

     VII.          Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar