I.
Hari, tanggal
Jumat, 26 April 2013
II.
Tujuan
Mengidentifikasi keberadaan kation
- kation golongan III B, yaitu Ni, Co, Mn dan Zn dalam suatu sampel yang belum
diketahui sesuai dengan jenis dan sifat masing-masing sampel.
III.
Dasar Teori
Analisis kation memerlukan pendekatan yangsistematis.Umumnya ini dilakukan
dengan dua cara yaitupemisahan dan identifikasi. Pemisahan dilakukan dengan
caramengendapkan suatu kelompok kation dari larutannya. Kelompokkation yang
mengendap dipisahkan dari larutan dengan carasentrifus dan menuangkan
filtratnya ke tabung uji yang lain.Larutan yang masih berisi sebagian besar
kation kemudiandiendapkan kembali membentuk kelompok kation baru. Jikadalam
kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapakation maka kation-kation
tersebut dipisahkan lagi menjadikelompok kation yang lebih kecil, demikian
seterusnya sehinggapada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu
kation.Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutandilakukan
untuk memisahkan kation menjadi beberapakelompok.
Dalam memasuki reaksi golongan III ini, larutan terlebihdulu didihkan untuk
menghilangkan gas H2S. Reagensia padagolongan ini adalah ammonia dan
ammonium klorida, atau larutanammonium sulfide. Penambahan ammonia-amonium
klorida,dimaksudkan untuk memciptakan suasana basa . Dalam ammonia-amonium
klorida Fe, Al, Cr, dan Mn diendapkan dalam bentukhidroksida (disebut golongan
IIIA), sedangkan logam-logam yanglain dari golongan ini diendapkan dalam bentuk
sulfide nikel(Ni),kobalt (Co), mangan (II), dan Zink (Zn) (disebut golongan
IIIB).
IV.
Alat dan Bahan
A. Alat
1.
Tabung reaksi.
2.
Rak
3.
Pipet tetes
4.
Kertas saring
5.
Plate tetes
6.
Bunsen
7.
Penjepit
B.
Bahan
1
|
Sampel uji Ni2+ dari NiSO4
|
18
|
Montesqui 1%+CuSO4
|
2
|
Sampel
uji Zn2+ dari ZnO
|
19
|
Montesqui 1%+Co Asetat
|
3
|
Sampel
uji Co2+ dari CoCl2
|
20
|
Ditizon 0,005%
|
4
|
Sampel uji Mn dari MnCl
|
21
|
Butir KNO2
|
5
|
NaOH 2N
|
22
|
Butir Co
|
6
|
KCN 1N
|
23
|
H2O2 3%
|
7
|
KNO2 padat
|
24
|
H2SO4 2N
|
8
|
NH4SCN padat
|
25
|
NH3
|
9
|
Dimethil Glioksim 1%
|
26
|
HNO3 pekat
|
10
|
Asam Rubianat 0,5%
|
27
|
PbO2 padat
|
11
|
PbO2+HNO3 pekat
|
28
|
AgNO3
|
12
|
NH4S2O8
|
29
|
Butir Mn
|
13
|
K4Fe(CN)6
|
30
|
NH4OH
|
14
|
KIO4 padat
|
31
|
KIO4
|
15
|
Co Asetat 0,5M
|
32
|
CH3COOH 1M
|
16
|
Amil alkohol
|
33
|
Aquades
|
17
|
HNO3 4N
|
34
|
CuSO4 0,25M
|
V.
Cara Kerja, Hasil, dan Pembahasan
A.
Identifikasi
Ni2+
No
|
Pereaksi
|
Reaksi
|
Acuan
|
Hasil
|
Pembahasan
|
1
|
NaOH
2N.
Tetes demi tetes hingga
|
Ni2+ + 2OH-
→ Ni(OH)2↓
|
hijau
|
Hijau
tanpa endapan
|
Menghasilkan
endapan hijau jika direaksikan dengan NaOH.
|
Berlebihan reagen,
dipanaskan
|
Ni(OH)2
+ 6NH3
[Ni(NH3)6]2+
+ 2OH-
|
Tidak berubah
|
Tidak berubah
|
Jika
reagen NaOH berlebih maka larutan tidak akan berubah.
|
|
Tambah H2O2
3% tts demi tts hingga berubah
|
H2O2
O2 + H2O
|
Tak
berubah/ gas
|
Tak
berubah/ gas
|
Jika ditambahkan H2O2
3% tts demi tts maka akan membentuk gas atau tidak berubah.
|
|
2
|
NH4OH
2N. tetes demi tetes hingga .
|
Ni2+ + 2NH3 + 2H2O →
Ni(OH)2↓ + 2NH4+
|
hijau
|
biru
|
Menghasilkan endapan
hijau menurut acuan karena reaksi antara Ni dan OH- . Namun dalam
percobaan terbentuk endapan biru.
|
Berlebihan reagen
|
Ni(OH)2 + 6NH4+
[Ni(NH3)6] + 2OH-
|
larut
|
larut
|
Endapan
akan larut jika NH4OH berlebihan.
|
|
3
|
KCN**
1N. Tetes demi tetes.
Berlebihan
|
Ni2++ 2CN- → Ni (CN)2↓
|
hijau,
Larut/kuning
|
hijau,
Larut/kuning
|
Jika larutan Ni2+ ditambahkan sedikit KCN akan tjd
endapan hijau dan akan larut bila KCN berlebih.
|
4
|
Asam
rubianat* 0,5 %. Kertas saring: 1 tts bahan, taruh
diatas uap NH3 + 1 tts reagen.
|
Ni2+ + (CSNH2)2-
Ni(CSNH)2 + 2H+
|
Noda
biru/biru violet
|
Noda
biru/biru violet
|
Larutan Ni akan
berubah warna menjadi noda biru/biru violet jika ditambahkan asam rubianat
dan diletakkan pada uap NH3.
|
5
|
Dimethyl
Glioksim 1% dalam etanol. Plate tetes: 1 tts bahan + 1
tetes NH4OH encer
+ 1 tts reagen |
Ni2+ + 2C4H8O2N2
- Ni(C4H8O2N2)2+
2H+
|
merah
|
merah
|
Bila larutan Ni ditambahkan
dimetil-glioksim 1% dalam alkohol maka akan terjadi endapan Ni-dimetilgliosim
yang berwarna merah.
|
B.
Identifikasi
Co2+
No
|
Pereaksi
|
Reaksi
|
Acuan
|
Hasil
|
Pembahasan
|
1
|
NaOH
2N.
Tetes demi tetes hingga
|
Co2+ + 2OH-
Co(OH)2
|
biru
|
biru
|
Larutan Co2+ jika
ditambahkan NaOH 2N tetes demi tetes akan menghasilkan endapan biru.
|
Berlebihan reagen,
dipanaskan
|
Co(OH)N
O3 + OH Co(OH)2 + NO3-
|
pinkhitam
|
pinkhitam
|
Endapan akan berubah
menjadi pink-hitam jika NaOH berlebihan.
|
|
Tambah H2O2
3% tts demi tts hingga berubah
|
Co2+ + H2O2 Co(OH)2
|
hitam-coklat
|
hitam-coklat
|
Terbentuk hitam-coklat
jika ditambahkan H2O2 3%.
|
|
2
|
NH4OH
2N. tetes demi tetes hingga .
|
Co2+ + 2NH3 + 2H2O + NO3-Co(OH)2NO3 +
NH4
|
biru
|
biru
|
Jika larutan Co2+
ditambahkan NH4OH
2N maka akan terbentuk endapan biru.
|
Berlebihan reagen
|
Co(OH)2NO3 + 6NH3+
[Co(NH3)6]3+ + 6H+
|
Larut
|
Larut
|
Endapan akan larut
jika NH4OH ditambahkan berlebihan.
|
|
3
|
KCN**
1N. Tetes demi tetes.
Berlebihan
|
Co2+ + 2CN-
Co(CN)2
|
coklat-merah
Larut/coklat
|
coklat-merah
Larut/coklat
|
Jika larutan Co2+
ditambahkan
KCN akan menghasilkan endapan coklat-merah dan endapan akan larut/coklat jika
KCN berlebihan.
|
4
|
NH4SCN
padat. 2 tts bahan + 2 tts as.asetat encer + 5 butir
reagen.
|
Co2+ + 4SCN-
[Co(SCN)2]2-
|
Hijau-biru
|
Hijau-biru
|
Larutan Co2+
jika
ditambahkan NH4SCN padat maka akan larutan akan berubah menjadi
hijau-biru.
|
5
|
Asam
rubianat* 0,5 %. Kertas saring: 1 tts bahan, taruh
diatas uap NH3 + 1 tts reagen.
|
NH2---C---C---NH2
S S
|
Noda
cincin coklat
|
Noda
cincin coklat
|
Larutan Co2+
jika ditambahkan Asam rubianat akan membentuk noda cincin coklat pada kertas
saring.
|
6
|
K4Fe(CN)6*
0,025 M. 2 tts bahan + 2 tts reagen
|
|
putih
|
hijau
|
Larutan
Co2+ jika ditambahkan K4Fe(CN)6* 0,025 M
akan menghasilkan endapan putih (pada acuan). Namun pada percobaan didapatkan
endapan hijau
|
C.
Identifikasi
Mn2+
No
|
Pereaksi
|
Reaksi
|
Acuan
|
Hasil
|
Pembahasan
|
1
|
NaOH
2N.
Tetes demi tetes hingga
|
Mn2+ + 2OH-
Mn(OH)2
|
putih-coklat
|
putih-coklat
|
Jika larutan Mn2+ bereaksi dengan NaOH akan menghasilkan endapan putih-coklat
|
Berlebihan reagen,
dipanaskan
|
Mn(OH)2 + O2 + H2O MnO(OH)2 + 2OH-
|
Tak berubah
|
Tak berubah
|
Jika berlebihan reagen maka arutan tidak berubah.
|
|
Tambah H2O2
3% tts demi tts hingga berubah
|
Mn(OH)2 + H2O2 MnO(OH)2 + H2O
|
coklat
|
coklat
|
Jika ditambahkan H2O2 3%
maka akan terbentuk endapan coklat.
|
|
2
|
NH4OH
2N. tetes demi tetes hingga .
|
Mn2+ + 2NH3 + 2H2O Mn(OH)2 + 2NH3+
|
putih-coklat
|
putih-coklat
|
Jika larutan Mn2+
ditambahkan NH4OH 2N makan
terbentuk endapan putih-coklat.
|
Berlebihan reagen
|
Mn(OH)2 + O2+H2O
MnO(OH)2 + 2OH-
|
tak larut
|
tak larut
|
Jika berlebihan maka larutan tidak larut.
|
|
3
|
PbO2+HNO3 pekat
5 tts bahan +
PbO2 padat + 2 tts HNO3 pekat, panaskan +2 ml Aquades
|
5PbO2+2Mn2-+4H+
MnO4-
+2H2O
|
Merah ungu
|
hitam
|
Jika larutan bereaksi dengan PbO2+HNO3
pekat maka akan terbentuk warna merah-ungu. Namun dalam
reaksi terbentuk endapan hitam.
|
4
|
NH4S2O8
/ K2S2O8 padat 1tts bhn encer +1tts H2SO4
2N+1 tts AgNO3 0,1M + 5 butir reagen kocok tunggu 5 menit
|
2Mn2+ + S2O62-
+ 8H2O MnO4- +10 SO42-
+16H+
|
Merah ungu
|
Jernih/tidak berubah
|
Jika larutan bereaksi dengan NH4S2O8 / K2S2O8
padat maka akan terbentuk larutan merah ungu. Namun
pada percobaan larutan tidak berubah/jernih.
|
5.
|
KIO4 padat
1tts bahan+4 tts HNO3 4N +sedikit
Kristal KIO4 panaskan
|
2Mn2+ + 5IO42-
+ 3H2O MnO4-
+ 5 IO3- + 6H+
|
Merah ungu
|
Merah ungu
|
Larutan 2Mn2+ direaksikan
dengan KIO4
padat
akan terbentuk merah ungu.
|
A. Identifikasi Zn2+
No
|
Pereaksi
|
Reaksi
|
Acuan
|
Hasil
|
Pembahasan
|
1
|
NaOH
2N.
Tetes demi tetes hingga
|
|
Putih
|
Putih
|
Larutan
Zn2+ bereaksi dengan NaOH 2N akan terbentuk endapan putih.
|
Berlebihan reagen,
dipanaskan
|
|
Larut
|
Larut
|
Jika berlebihan maka akan larut.
|
|
2
|
NH4OH
2N. tetes demi tetes hingga .
|
Zn(NO3)2
+ 2 NH4OH Zn(OH)2 + 2 NH4NO3
|
Putih
|
Putih
|
Larutan Zn2+ bereaksi
dengan NH4OH 2N akan membentuk endapan putih.
|
Berlebihan reagen
|
Zn(OH)2
+ 4 NH4OH Zn(NH3)4(OH)2 + 2 H2O
|
Larut
|
Larut
|
Jika berlebihan maka akan larut.
|
|
3
|
Dithizon*
0,005% dalam etanol. 2 tts bahan + 1 tts as.asetat 1N
+ 1 tts NaOH 2N.
|
|
Merah
|
Merah
|
Larutan
Zn2+ bereaksi dengan Dithizon* 0,005% dalam etanol maka akan
terbentuk warna merah.
|
VI.
Kesimpulan
Dari data percobaan
kation golongan III B diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat data pengamatan
yang tidak sesuai dengan data acuan, seperti pada saat identifikasi Mn2+ dengan NH4S2O8 / K2S2O8
padat yang seharusnya berwarna
merah ungu namun dalm percobaan tidak berubah atau jernih. Hal
tersebut dapat disebabkan karena faktor-faktor sebagai berikut, ketidaktelitian
praktikan, kesalahan metode, konsentrasi reagen terlalu pekat, sehingga
menimbulkan hasil yang tidak diinginkan, dan reagen-reagen yang dibuat tidak
sesuai dengan prosedur sehingga hasilnya tidak tepat. Namun didapatkan beberapa
percobaan yang sesuai dengan acuan/teori sehingga dapat diketahui sifat setiap
bahan yang digunakan.
VII.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar