I.
Hari, tanggal
Rabu, 3 April 2013
II.
Tujuan
A.
Dapat mengidentifikasi golongan IIA yaitu
Cu,Cd,Pb,Bi,Hg2+
B. Untuk
mengetahui cara melakukan uji reaksi kation golongan II dengan tepat.
C. Mengidentifikasi
warna endapan yang dihasilkan oleh kation golongan II apabila direaksikan
dengan reagen spesifik.
III.
Dasar Teori
Analisa
kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam
cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya
dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi
ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan. Metode dalam
melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu memakai
cara visual yang berdasarkan kelarutan.
Regensia
golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam
klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
Pengujian
kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai
kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk pengendapan dimana
penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion.
Cara
ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap
yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.
Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa (VI).
Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa (VI).
Kation
golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan
hidrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion ion golongan ini adalah
raksa 2 (merkuri,Hg), tembaga(Cu), bismuth (Bi), cadmium (cd), dan Pb.
Golongan II disebut
juga golongan sulfide. Reagensia golongan ini adalah hydrogen sulfide (H2S)
dengan konsentrasi ion sulfide dikontrol dengan mengatur konsentrasi H+ (dalam
suasana asam). Reaksi dalam golongan ini menyebabkan endapan-endapan dengan
berbagai warna. Berikut ini adalah ion-ion golongan II, beserta warna
endapan-endapan yang ditmbulkan.
Nama ion beserta warna
endapan
HgS Hitam
PbS Hitam
CuS Hitam
CdS Kuning
Bi2S3 Coklat
As2S3 Kuning
Sb2S3 Kuning
Sb2S5 Jingga
SnS Coklat
SnS2 kuning
As2S3 Kuning
Sb2S3 Kuning
Sb2S5 Jingga
SnS Coklat
SnS2 kuning
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah
suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan
atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik
kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion
termasuk dalam lebih dari satu golongan.
Kation Golongan II memilki ciri-ciri yaitu kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, Cd, As, Sb, Sn.
Kation Golongan II memilki ciri-ciri yaitu kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, Cd, As, Sb, Sn.
IV.
Alat dan Bahan
A. Alat
1.
Tabung reaksi.
2.
Rak tabung.
3.
pipet tetes.
4.
kertas saring.
5.
Plat tetes
B. Bahan
1.
KI 5 %
2.
NaOH 2N
3.
NH4OH 2N
4.
Air Aquades
5.
Thio Urea* 10%
6.
NHO3 2N
7.
Na2[Sn(OH)4]
8.
SnCl2 dalam
HCl 2,5N
9.
Fe (kawat besi)
10.
K4Fe(CN)6*
0,025M
11.
Asam asetat encer
12.
Asam Rubianat** 0,5%
dalam etanol 95%
13.
Montesqui* 1%
14.
Zn.asetat 1%
15.
Fe(SCN)3
0,05M
16.
Na2S2O3
0,5M
17.
KCNS 0,1M
18.
Dinitro-p-diphenyl
carbanzide** 0,1%
dalam
etanol.
19.
NaOH 2M
20.
KCN 10%
21.
Formaldehyde 40%
Bahan Uji
1.
Bi3+
2.
Cu2+
3.
Cd2+
V.
Cara Kerja
A. Menggunakan
reagen KI 5%.
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ dengan reagen
tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. Jika berlebihan tambahkan
lagi reagen berlebihan.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
B. Menggunakan
reagen NaOH 2N.
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ dengan reagen
tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. jika berlebihan tambahkan
lagi reagen berlebihan.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
C. Menggunakan
reagen NH4OH 2N.
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ dengan reagen
tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. jika berlebihan tambahkan
lagi reagen berlebihan.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
D. Menggunakan
Air Aquades
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ dengan reagen
tetes demi tetes sampai terbentuk endapan.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
E. Menggunakan
reagen Thio Urea** 10%.
1.
menyiapkan 3 kertas saring.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ sebanyak 1 tetes, 1
tetes HNO3 2N dan 1 tetes Thio Urea 10%.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
F.
Menggunakan reagen Na2[Sn(OH)4]
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan pada masing-masing tabung
reaksi dengan 2 tetes SnCl2 5% dalam HCl 2,5N dan tambahkan NaOH 2N
hingga larut, juga tambahkan bahan uji (Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ ) sebanyak 2 tetes.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
G.
Menggunakan Fe (kawat besi).
1.
menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ secukupnya, dan
masukkan potongan kawat besi pada masing-masing bahan uji.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
H.
Menggunakan reagen K4Fe(CN)6* 0,025M suasana
netral/asam.
1.
Menyiapkan 3 tabung
reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ sebanyak 2 tetes ,
ditambahkan 2 tetes asam asetat encer dan 2 tetes reagen.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
I.
Menggunakan reagen Asam Rubianat** 0,5%
dalam etanol 95%.
1.
Menyiapkan 3 kertas saring.
2.
Meneteskan masing-masing kertas saring
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ sebanyak 1 tetes pada
kertas saring dan taruh diatas uap ammonia,juga tambahkan 1 tetes reagen.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
J.
Menggunakan reagen Montesqui* 1%.
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ sebanyak 2 tetes,
tambahkan 2 tetes asam asetat encer,1
tetes Zn.asetat 1% dan tambahkan reagen.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
K.
Menggunakan Uji Katalik .
1.
Siapkan plat tetes.
2.
Blangko : 1 tetes aquades ditambhkan 1
tetes Fe(SCN)3 0,05M ,dan tambhkan Na2S2O3
0,5M.
3.
Uji : 1 tetes bahan (Bi3+
, Cu2+ , Cd2+ )
ditambhkan 1 tetes Fe(SCN)3 0,05M
,dan tambhkan 3 tetes Na2S2O3 0,5M.
4.
Amati dan catat hasil perubahan.
L.
Menggunakan reagen KCNS 0,1M.
1.
Menyiapkan 3 tabung reaksi.
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ sebanyak 3 tetes,dan
3 tetes reagen.
3.
Amati dan catat hasil perubahan.
M.
Menggunakan reagen Dinitro-p-diphenyl carbanzide** 0,1% dalam etanol.
1.
Menyiapkan tabung reaksi
2.
Meneteskan masing-masing tabung reaksi
dengan bahan uji seperti Bi3+ , Cu2+ , Cd2+ sebanyak 3 tetes, 1
tetes NaOH 2M, 1 tetes KCN 10%, 1 tetes reagen, dan 2 tetes formaldehyde 40%.
3.
Amati dan catatat hasil perubahan.
VI.
Hasil Percobaan
No
|
Pereaksi
|
Pengamatan
|
||
Bi3+
|
Cu2+
|
Cd2+
|
||
1.
|
KI
5%
|
↓
Hitam
|
↓
Putih larutan coklat
|
Tidak
mengendap
|
Berlebihan
: larut/jingga
|
Berlebihan
:
tidak
larut
|
|
||
2.
|
NaOH 2N
|
Dingin:
↓ Putih
Panas:
↓ Putih kekuningan
Berlebihan:
sedikit larut.
|
Dingin:
↓ biru
Panas:
↓ hitam
Berlebihan:
tidak larut.
|
Dingin:
↓ putih
Panas:
tidak berubah
Berlebihan:
tidak larut.
|
3.
|
NH4OH
2N
|
↓
putih
Berlebihan:
tidak berubah
|
↓
biru
Berlebihan:
↓ biru
tua
|
↓
putih
Berlebihan:
larut/jernih.
|
4.
|
Air Aquades
|
↓
Putih
|
-
|
-
|
5.
|
Thio Urea**
10%
|
↓
Kuning
|
Bening
|
Bening
|
6.
|
Na2[Sn(OH)4]
|
-
|
Biru
Muda
|
Putih
susu
|
7.
|
Fe (kawat
besi)
|
Kawat
hancur
|
↓
merah
Larutan
biru
|
-
|
8.
|
K4Fe(CN)6*
0,025M
|
↓
kuning
|
↓
merah coklat
|
↓
putih susu
|
9.
|
Asam
Rubianat** 0,5%
|
-
|
Noda
hitam
|
Noda
kuning
|
10.
|
Montesqui* 1%
|
↓
putih
|
↓
hijau
|
-
|
11.
|
Uji katalik
|
↓coklat
kekuningan
|
Biru
hilang cepat
↓
merah bata
|
Bening
|
12.
|
KCNS 0,1 M
|
Reagen
berlebih ↓putih
|
Biru
menjadi hijau
|
Tidak
berubah
|
13.
|
Dinitro-p-diphenyl
carbanzide** 0,1%
dalam etanol.
|
↓
putih
|
Putih
kebiruan
|
↓
putih
|
VII.
Pembahasan
Analisa kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan untuk
mengetahui keberadaan zat tertentu dalam sample. Dalam praktikum kali ini
dilakukan suatu analisa kualitatif terhadap zat-zat anorganik di mana dilakukan
uji terhadap sampel-sampel berupa garam-garam yang akan diidentifikasi. Jenis
kationnya melalui serangkaian uji, yaitu uji organoleptis, uji golongan, dan
uji spesifik untuk menetukan kationnya. Percobaan yang dilakukan dalam
praktikum kimia analitik kali adalah uji kation. Percobaan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kation yang terdapat dalam suatu sampel melalui uji spesifik.
Namun pada saat melakukan percobaan terjadi kesalahan dalam menentukan jenis
kationnya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahun tentang percobaan ini.
Kesalahan pada percobaan identifikasi kation golongan II A ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu:
1.
Kesalahan personil dan operasi
Kesalahan
yang disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis dan analisis (persona) dan bukan
karena metode, sedangkan kesalah operasi umumnya bersifat fisik.
2.
Kesalahan metode
Kesalahan
ini disebabkan oleh cara pengambilan sampel dan kesalah akibat reaksi kimia
yang tidak sempurna.
3.
Konsentrasi reagen terlalu pekat, sehingga menimbulkan
hasil yang tidak diinginkan.
4.
Reagen-reagen yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur
sehingga hasilnya tidak tepat.
VIII.
Kesimpulan
Dari data percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
data pengamatan yang tidak sesuai dengan data acuan, hal tersebut dapat
disebabkan karena faktor-faktor sebagai berikut, kesalahan personil dan
operasi, kesalahan metode, konsentrasi reagen terlalu pekat, sehingga menimbulkan
hasil yang tidak diinginkan, dan reagen-reagen yang dibuat tidak sesuai dengan
prosedur sehingga hasilnya tidak tepat.
IX.
Daftar Pustaka
·
SVEHLA G.1985.Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan Semi
mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
·
SVEHLA G.1985.Vogel Bagian Dua Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan Semi
mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Lucky Club | Bet Online, Casino & Sportsbook in India
BalasHapusBet online on Lucky luckyclub.live Club and start betting with live casino, sportsbook, poker games and other games from India! We will offer you