I.
Hari, tanggal
Rabu, 15
Mei 2013
II.
Tujuan
Dapat
mengidentifikasi kation golongan v (Mg, Na, K, dan NH4 )
III.
Dasar teori
Reagensia Golongan, tak ada
reagensia umum untuk kation – kation golongan ini. Reaksi golongan: kation-kation golongan kelima
tidak bereaksi dengan asam klorida, hydrogensulfide atau garam-garam amonium
dengan ammonium karbonat. Reaksi ion ammonium sangat serupa dengan
reaksi-reaksi ion kalium, karena jari-jair iondari kedua ion ini hampir identik.
A.
Magnesium, Mg ( Ar : 24,305).
Magnesium
adalah logam putih, dapat ditempa dan diliat. Ia melebur pada 650 o C. logam ini mudah terbakar dalam udara
atau oksigen dengan mengeluarkan cahaya putih yang cemerlang, membentuk oksida
MgO dan beberapa nitride Mg3N2. Logam ini perlahan-lahanterurai oleh air
pada suhu biasa, tetapi pada titik didih air reaksi berlangsung secara
cepat .
Magnesium
hidroksida, jika tak ada garam ammonium, praktis tak larut. Magnesium larut
dengan mudah dalam asam. Magnesium
membentuk kation bivalen Mg2+. oksida, hidroksida, karbonat, dan
fosfatnya tak larut : garam-garam lainnya larut. Rasanya pahit, beberapa
dari garam-garam ini adalah higroskopis
B.
Natrium, Na (Ar: 22,99)
Natrium
adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5. Natrium
teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam
seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan
air, membentuk natrium hidroksida dan hydrogen.
Dalam
garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ii membentuk larutan tak berwarna
kecuali jika anionnya berwarna; hampir semua garam natrium larut dalam air.
C.
Kalium,
K (Ar=39,098)
Kalium
adalah logam putih-perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5o C. Ia tetap tak berubah dalam
udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab,
menjaditertutup dengan suatu lapisan biru. Logan itu menguraikan air dengan
dahsyat, sambil melepaskan hydrogen dan terbakar dengan nyala lembayung.
Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta.
Garam-garam kalium mengandung kation monovalen
K+, garam-garam ini biasanya
larutdan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna.
D.
Ion Amonium, NH4+ (Mr: 18,038).
Ion-ion
ammonium diturunkan dari ammonia, NH3, dan hydrogen H+. Ciri-ciri khas
ion ini adalah serupa dengan cirri-ciri khas ion logam-logam alkali. Dengan
elektrolisis memakai katode dari merkurium dapat dibuat ammonium amalgam, yang mempunyai
sifat-sifat serupa dengan amalgam dari natrium atau kalium.
Garam-garam
ammonium umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut dalamair, dengan membentuk
larutan yang tak berwarna (kecuali bila anionnya berwarna). Dengan pemanasan,
semua garam ammonium terurai menjadi ammonia dan asam yang sesuai. Kecuali jika
asamnya tak mudah menguap, garam ammonium dapat dihilangkan secara kuantitatif
dari campuran kering dengan memanaskan. Reaksi-reaksi ion ammonium umumnya
serupa dengan reaksi-reaksi kalium,karena ukuran kedua ion itu hamper identik.
IV.
Alat dan Bahan
A.
Alat
1.
Tabung reaksi
2.
Rak tabung reaksi
3.
Pipet tetes
4.
Bunsen
5.
Kertas
saring
6.
Gelas
kimia
B.
Bahan
1
|
Sampel uji K+ dari
KCl
|
8
|
Titan yellow 0,1%
|
2
|
Sampel
uji Mg2+ dari MgSO4
|
9
|
Asam Tartrat
|
3
|
Sampel
uji Na+ dari NaCl
|
10
|
NaOH 2N
|
4
|
Sampel
uji NH4+ dari NH4Cl
|
11
|
NaOH-HgNO3
|
5
|
Ammonium karbonat 1M
|
12
|
KOH 0,1N
|
6
|
Diphenyl carbazide 0,2%
|
13
|
HgNO3 10%
|
7
|
KI 5%
|
|
|
V.
Cara kerja, Hasil dan Pembahasan
A. Identifikasi Mg2+
No
|
Pereaksi
|
Reaksi
|
Acuan
|
Hasil
|
Pembahasan
|
1
|
Amonium Karbonat
1M
2tts bahan+2tts reagen
|
5Mg2+ + 6CO32- +
7H2O 4MgCO3.Mg(OH)2.5H2O + 2HCO3-
|
putih
|
Tidak
ada pereaksi
|
|
2
|
Diphenyl Carbaside 0,2%
2tts bahan+2tts NaOH 2N, dekantasi air panas +1
reagen
|
NH - NH2
C=O
NH - sNH2
|
violet merah
|
violet merah
|
|
3
|
KI 5%
0,5 ml KI+KOH 0,1N kuning muda +0,5 ml bahan
|
Mg2+ +2OH- Mg(OH)2
I- + Mg(OH)2 Mg(OH)2.I
|
Flotasi coklat gelap
|
Putih
keruh
|
Reaksi yang terjadi
seharusnya flotasi coklat gelap namun dalam percobaan menjadi putih keruh.
|
4
|
Titan Yellow 0,1%
1tts bhn+reagen +NaOH 2N
|
|
merah/ larutan merah
|
merah/ larutan merah
|
|
B. Identifikasi K+
No
|
Pereaksi
|
Reaksi
|
Acuan
|
Hasil
|
Pembahasan
|
1
|
Asam Tartarat 5%
|
K+ +H2C4H4O5 KHC4H4O5 + H+
|
putih
|
Tidak mengendap
|
Hasil percobaan menunjukan larutan
tidak mengendap.
|
C.
Identifikasi
Na+
Semua reagen yang
dibutuhkan tidak tersedia.
D.
Identifikasi
NH4+
No
|
Pereaksi
|
Reaksi
|
Acuan
|
Hasil
|
Pembahasan
|
1
|
NaOH 2N
2 Tetes bahan + 2tts reagen. panaskan
|
NH4+ +OH- NH3 +H2O
|
bau amoniak
|
bau amoniak
|
|
2
|
NaOH-HgNO3
2tts bahan + 2tts NaOH 2N. tutup dengan kertas
saring jenuhi dengan HgNO3 10%, panaskan
|
NH4+ +OH- NH3 +H2O
NH3 +Hg22+ Hg(NH2)NO3 + Hg
+ NH4+
|
Kertas saring berwarna hitam
|
Kertas
saring kehitaman
|
|
VI.
Kesimpulan
Dari praktikum mengidentifikasi kation golongan V ini
praktikan dapat mengidentifikasi keberadaan spesi-spesi tertentu dalam sampel
sesuai dengan jenis dan sifat masing-masing sampel. Dan dapat mengidentifikasi
golongan V yaitu K+, Mg2+, Na+, NH4+.
Namun dalam melakukan identifikasi kation golongan V ini
terdapat beberapa kesalahan yang terjadi seperti, kesalahan teknik misalnya
ketidaktelitian praktikan atau faktor bahan pereaksi yang sudah tidak layak
untuk digunakan.
VII.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar