I.
I
Tujuan
A. Untuk menentukan adanya kation golongan I secara kumulatif
dengan melakukan uji spesifik.
B. Untuk
mengetahui cara melakukan uji reaksi kation golongan I dengan tepat.
III.
Dasar Teori
Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk
mencari susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel.
Analisa kimia terdiri dari :
A. Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai
jenis unsur atau ion yang terdapat dalam
suatu zat tunggal atau campuran.
B. Analisa Kuantitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai
kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation (
Sukardjo, 1985)
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif, kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan. Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut. Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa (VI). Yang berarti pada golongan I yang dihasilkan adalah endapan klorida, golongan II menghasilkankan sejumlah endapan garam sulfida, golongan III menghasilkan endapan hidroksida, golongan IV menghasilkan endapan sulfida yang larut dalam asam klorida, dan golongan V menghasilkan endapan karbonat. Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur, analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh (Underwood, 1986).
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif, kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan. Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut. Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa (VI). Yang berarti pada golongan I yang dihasilkan adalah endapan klorida, golongan II menghasilkankan sejumlah endapan garam sulfida, golongan III menghasilkan endapan hidroksida, golongan IV menghasilkan endapan sulfida yang larut dalam asam klorida, dan golongan V menghasilkan endapan karbonat. Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur, analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh (Underwood, 1986).
Analisa kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Analisa
pendahuluan bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga memperoleh
gambaran terhadap contoh yang akan ditiliti. Analisa pendahuluan meliputi :
a. Organoleptis
(menggunakan panca indera), yang dianalisis biasanya berupa bentuk, warna, bau.
b. Pemanasan dengan
tabung pijar.
c. Reaksi nyala (flame
test), dilakukan dengan menggunakan kawat Pt atau Nicr.
2. Analisa
kation dan anion. Setelah mempunyai gambaran/perkiraan awal maka langsung
diidentifikasi dengan cara tube test, dengan menghasilkan reaksi yang khas.
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan
pada perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut.
Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation
tersebut terhadap beberapa reagensia. (Vogel, 1990)
Golongan-golongan kation memiliki
ciri-ciri khas, yaitu:
a. Golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer,
ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.
b. Golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam
suasana asam mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah
merkurium (II), tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.
c. Golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam
suasana netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium,
aluminium, seng, mangan, dan kobalt.
d. Golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat
dengan adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.
e. Golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi
dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam
golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium. Ammonium, litium, dan hydrogen.
Secara umum ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion,
karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif yang kehilangan satu
atau lebih elektron, disebut kation, karena dia tertarik menuju anoda.
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian
kation mengendap dan sebagian larut, maka setelah dilakukan penyaringan
terhadap endapan tebentuk dua kelompok campuran yang massa masing-masingnya
kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat pengidentfikasian
menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda
sifat fisiknya (Harjadi, 1993).
IV.
Alat dan Bahan
A. Alat
1. Tabung reaksi 48 buah
2. Rak tabung.
3. pipet tetes
4. kertas saring
5. Mikroskop
B. Bahan
1. HCl 2N
2. NH4OH 2N
3. K2CrO4 5%
4. KI 0,1 N
5. KCN 0,1 N
6. NaOH 1N
7. Dithizon*
8. KCN kristal
9. SnCl2* 5% dalam HCl 10N
10.
Diphenyl Carbanzida**
1% dalam alkohol 96%
11.
HNO3 0,2N
12. Asam oksalat 5%
13. NaNO2** jenuh
14. AgNO3 10%
15. Lempeng Al
16. MnSO4 0,1% + KMnO4 0,1 N + HCl 10N
Bahan uji :
1.
Ag+
2.
Pb2+
3.
Hg2+
4.
Hg22+
V.
Cara Kerja
A. Menggunakan
reagen HCl 2N.
1. Siapkan
tabung reaksi sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak 3 tetes pada masing-masing tabung reaksi.
3. Meneteskan
reagen (HCl 2N) sebanyak 2 tetes.
4. Amati
dan catat perubahan yang terjadi.
B. Menggunakan
reagen NH4OH 2N.
1. Endapan
AgCl (dari no. 1 dicuci didekantasi) ditambahkan reagen.
2. amati
dan catat hasil yang terjadi.
C. Menggunakan
reagen K2CrO4 5%.
1. Siapkan
objek glas sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak 2 tetes dan 1 tetes reagen (K2CrO4
5%), keringkan.
3. Periksa
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x.
4. Amati
dan catat hasil yang terjadi.
D. Menggunakan
reagen KI 0,1 N.
1. Siapkan
tabung reaksi sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak 2 tetes dan 2 tetes reagen (KI 0,1 N).
3. Menggunakan
mikroskop :
a. Siapkan
objek glas sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
b. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak 2 tetes dan 1 tetes reagen (KI 0,1 N), keringkan.
c. Periksa
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x.
4. Amati
dan catat hasil yang terjadi.
E.
Menggunakan reagen KCN* 0,1 N.
1. Siapkan
tabung reaksi sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak
3 tetes dan tambahkan reagen (KCN*
0,1 N) tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. Berlebih : tambahkan reagen
berlebihan.
3.
Amati dan catat hasil yang terjadi.
F.
Menggunakan reagen NaOH 1 N.
1. Siapkan
tabung reaksi sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak
3 tetes dan tambahkan reagen (NaOH
1 N) tetes demi tetes sampai terbentuk endapan. Berlebih : tambahkan reagen
berlebihan.
3. Amati
dan catat hasil yang terjadi.
G.
Menggunakan reagen Dithizon*.
1. Siapkan
tabung reaksi sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak
10
tetes dalam suasana netral/basa, tambahkan beberapa butir KCN kristal juga
tambahkan 2 tetes Dithizon baru.
3.
Kocok tabung selama 30 detik dan tunggu
selama 3 menit.
4.
Amati dan catat hasil yang terjadi.
H.
Menggunakan reagen SnCl2* 5%
dalam HCl 10 N.
1.
Siapkan kertas saring sebanyak 4 lembar.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak
1 tetes,
tambahkan 1 tetes reagen (SnCl2* 5% dalam HCl 10 N) dan tambahkan 1 tetes
anilin murni.
3.
Amati dan catat hasil yang terjadi.
I.
Menggunakan reagen Diphenyl Carbanzida**
1% dalam alkohol 96%.
1.
Siapkan kertas saring sebanyak 4 lembar.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak
1 tetes,
tambahkan 1 tetes reagen, tambahkan 1 tetes HNO3 0,2 N, dan
tambahkan 1 tetes asam oksalat 5%.
3. Amati dan catat hasil yang terjadi.
J.
Menggunakan reagen NaNO2**
jenuh.
1. Siapkan
kertas saring sebanyak 4 lembar.
2.
Meneteskan masing-masing bahan uji
seperti Ag+, Hg2+, Hg22+, Pb2+
sebanyak
1
tetes, tambahkan 1 tetes AgNO3 10%, dan tambahkan reagen baru (NaNO2**
jenuh).
3.
amati dan catat hasil yang terjadi.
K.
Menggunakan Lempeng Al.
1.
Siapkan 4 lempeng Al.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak
1 tetes, kemudian gosok-gosok dengan kertas
saring kecil.
3.
Amati dan catat hasil yang terjadi.
L.
Menggunakan reagen campuran MnSO4 0,1% +
KMnO4 0,1 N+ HCl 10 N.
1. Siapkan
tabung reaksi sebanyak 4 buah yang telah diberi nama masing – masing bahan uji.
2. Meneteskan
masing-masing bahan uji seperti Ag+, Hg2+, Hg22+,
Pb2+ sebanyak 1 tetes dan tambahkan 1 tetes tiap reagen pada
masing-masing bahan uji.
VI.
Hasil Percobaan
ACUAN
|
||||
No.
|
Ag+
|
Hg22+
|
Hg2+
|
Pb2+
|
1.
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
2.
|
larut
|
hitam-keabuan
|
hitam-keabuan
|
Tak
berubah
|
3.
|
Kertas
saring :cicin merah
Mikroskop
: kris merah jarum
|
Panas
: merah kristalin
Dingin
: coklat amorf
|
Panas
: merah kristalin
Dingin
: coklat amorf
|
kuning
|
4.
|
kuning
|
hijau
|
hijau
|
kuning
|
Berlebihan
: tak larut
|
Berlebihan
: hitam keabuan
|
Berlebihan
: hitam keabuan
|
Mikroskop
:kris kuning segi 6
|
|
5.
|
putih
Lebih
: larut
|
hitam
|
hitam
|
putih
Lebih
: larut
|
6.
|
coklat
Berlebihan:
tak larut
|
hitam
Berlebihan:
tak larut
|
hitam
Berlebihan:
tak larut
|
putih
Berlebihan:
larut
|
7.
|
Hijau
reagen berubah merah bata
|
|||
8.
|
Hitam
keabuan
|
Hitam
keabuan
|
||
9.
|
Terbentuk
warna biru - violet
|
Terbentuk
warna biru – violet
|
||
10.
|
Hitam
atau abu-abu tua
|
|||
11.
|
Serbuk
putih
|
Serbuk
putih
|
||
12.
|
Warna
coklat reagen hilang
|
No
|
Pereaksi
|
Pengamatan
|
|||
Ag+
|
Hg22+
|
Hg2+
|
Pb2+
|
||
1.
|
HCl 2N
|
↓
Putih
|
↓
Putih
|
Bening
|
↓
Putih
|
2.
|
NH4OH
2N
|
Larut
8 tetes
|
↓
Pink
|
↓
|
↓
Putih
|
3.
|
K2CrO4
5%
|
+cincin
coklat ungu
|
↓
merah
Mikroskop
: merah bentuk jarum
|
↓
Merah
|
↓
Kuning
|
4.
|
KI 0,1N
|
↓
Kuning
|
↓ hitam keabuan
|
↓ hitam keabuan
|
↓
Kuning
|
5.
|
KCN Kristal
0,1N
|
↓
putih
Lebih
: larut
|
Bening
Lebih : ↓ orange
kuning
|
Bening
Lebih : ↓ putih
|
↓
putih
Lebih
: tidak larut
|
6.
|
NaOH 1N
|
↓
coklat
|
Kuning orange
|
↓coklat
tua
|
↓
putih
Lebih
: larut
|
7.
|
Dithizon
|
Cincin
ungu
|
↓
ungu
|
↓
ungu
|
↓
merah
|
8.
|
SnCl2 5%
|
-
|
↓
putih
|
↓
putih
|
↓
putih
|
9.
|
Diphenyl
Carbanzida** 1%
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9.
|
NaNO2
jenuh
|
↓
putih
|
↓
putih
|
-
|
-
|
10.
|
Lempeng Al
|
-
|
Serbuk
putih
|
Serbuk
putih
|
-
|
11.
|
Campuran MnSO4
0,1% + KMnO4 0,1N +HCl 10N
|
↓
putih
Reagen
hilang
|
↓
coklat
|
↓
coklat
|
↓putih
|
VII.
Pembahasan
Analisa kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan untuk
mengetahui keberadaan zat tertentu dalam sample. Dalam praktikum kali ini
dilakukan suatu analisa kualitatif terhadap zat-zat anorganik di mana dilakukan
uji terhadap sampel-sampel berupa garam-garam yang akan diidentifikasi. Jenis
kationnya melalui serangkaian uji, yaitu uji organoleptis, uji golongan, dan
uji spesifik untuk menetukan kationnya. Percobaan yang dilakukan dalam
praktikum kimia analitik kali adalah uji kation. Percobaan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kation yang terdapat dalam suatu sampel melalui uji spesifik.
Namun pada saat melakukan percobaan terjadi kesalahan dalam menentukan jenis
kationnya. Ada beberapa sampel yang tidak diketahui termasuk kation jenis apa.
Hal ini disebabkan kurangnya pengetahun tentang percobaan ini. Kesalahan pada
percobaan identifikasi kation ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.
Kesalahan personil dan operasi
Kesalahan
yang disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis dan analisis (persona) dan bukan
karena metode, sedangkan kesalah operasi umumnya bersifat fisik.
2.
Kesalahan metode
Kesalahan
ini disebabkan oleh cara pengambilan sampel dan kesalah akibat reaksi kimia
yang tidak sempurna.
3.
Konsentrasi reagen terlalu pekat, sehingga menimbulkan
hasil yang tidak diinginkan.
4.
Reagen-reagen yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur
sehingga hasilnya tidak tepat.
VIII.
Kesimpulan
Analisa kimia dibagi menjadi 2, yaitu Analisa Kualitatif dan
Analisa Kuantitatif . Analisa kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan
untuk mengetahui keberadaan zat tertentu dalam sample. Terdapat 2 analisa
kualitatif yaitu analis pendahuluan dan analisa kation anion. Analisa kation dan anion didasarkan pada klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada
perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut
terhadap beberapa reagensia,yaitu kelompok
ion-ion tersebut adalah, golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan
hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan
sisa (VI).
Dari data percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
data pengamatan yang tidak sesuai dengan data acuan, hal tersebut dapat
disebabkan karena faktor-faktor sebagai berikut, kesalahan personil dan operasi,
kesalahan metode, konsentrasi reagen terlalu pekat, sehingga menimbulkan hasil
yang tidak diinginkan, dan reagen-reagen yang dibuat tidak sesuai dengan
prosedur sehingga hasilnya tidak tepat.
IX.
Daftar Pustaka
Underwood & R.A Day. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif.
Erlangga. Jakarta
Vogel.
1990. Analisis Anorganik Kualitatif. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar