Identifikasi
Jamur Pada Kuku Kaki
A.
Nomor / Tanggal
02
/ 23 Mei 2013
B.
Pemeriksaan
Isolasi
jamur dari kuku kaki.
C.
Tujuan
Untuk
identifikasi spesies jamur yang ada pada kuku kaki.
D.
Prinsip
Identifikasi
jamur dengan mengamati sifat fisik isolasi koloni dari olesan kapas steril dari
kuku kaki.
E.
Dasar teori
Jamur
merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.Jamur memang
sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratnya sehingga
manusia tak terlepas dari jamur.
Jamur
merupakan salah satu penyebab infeksi pada penyakit terutama di negara-negara
tropis. Penyakit kulit akibat jamur merupakan penyakit kulit yang sering muncul
ditengah masyarakat Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara yang tinggi
diIndonesia sangat mendukung pertumbuhan jamur. Banyaknya infeksi jamur
jugadidukung oleh masih banyaknya masyarakat Indonesia yang berada di bawah
garis kemiskinan sehingga masalah kebersihan lingkungan, sanitasi dan pola
hidup sehat kurang menjadi perhatian dalam kehidupan sehari hari masyarakat
Indonesia.
Penyakit
yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, berdasar bentuk klinisnya
ada tiga macam mikosis:
1. Mikosis
Superfisialis
Mikosis superfisialis yaitu jamur yang
menyerang lapisan luar dari kulit, kuku, dan rambut. Kelompok jamur ini dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
a. Dermatomikosis.
b. Non
dermatomikosis.
Perbedaan
antara kedua jenis jamur ini adalah pada dermatomikosis menyerang epidermis
mulai stratum corneum sampai stratum basalis, sedangkan non
dermatomikosis menyerang pada superficial
epidermis.
Pada
dermatomikosis, jamur memiliki afinitas terhadap keratin yang terdapat pada
epidermis, rambut, kuku.
2. Mikosis
intermediet
Jamur yang menyerang
kulit, mukosa, subkulit, dan alat dalam terutama yang disebabkan oleh Candida sp.
3.
Mikosis sistemik / mikosis protunda/
mikosis dalam
Jamur menyerang organ-organ dalam
dan subkutan.
Jamur yang terdapat pada kuku, termasuk
ke dalam mikosis superfisialis. Kuku memiliki keratin.
Diagnosis salah satunya dapat dilakukan
dengan isolasi jamur patogen, dengan memperhatikan morfologi koloni seperti
pigmen dan bentuk kita dapat mengidentifikasi spesies jamur.
F. Alat
dan Bahan
1.
Alat :
a.
Kapas steril.
b.
Api bunsen.
c.
Media agar pate. (Nutrient Agar)
d.
Alkohol
e.
Label.
f.
Plastik.
2.
Bahan:
a.
Kuku kaki.
G. Cara
Kerja
1.
Mempersiapkan alat dan bahan.
2.
Melakukan praktikum ini di dekat api
bunsen untuk kerja secara aseptis dan menghindari kontaminasi.
3.
Membersihkan kuku kaki yang akan diambil
dengan mengusapkan alkohol 70%.
4.
Mengusapkan kapas steril pada pojok kuku
kaki.
5.
Mengusapkan kapas pada media agar plate.
(secara aseptis)
6.
Menempelkan label pada wadah media agar
plate.
7.
Membungkus wadah dengan plastik.
8.
Menginkubasi selama dua minggu.
9.
Mengamati hasil dan identifikasi jenis
jamurnya.
H. Hasil
Pengamatan
Setelah
dua minggu:
Tampak dari bawah petri Tampak dari atas petri
I. Pembahasan
Dari hasil pengamatan ada dua koloni pada isolasi
jamur, yaitu:
1.
Bentuk koloni : Filamen.
Warna koloni : Hijau.
Ciri-ciri dari koloni ini sama dengan deskripsi morfologi
koloni Aspergillus niger.
Aspergillus niger
memiliki deskripsi koloni: Koloni berwarna putih menjadi biru kehijauan, hitam,
atau coklat pada biakan yang sudah dewasa. Ini menjadi ciri khusus Aspergillus niger.
Selain sebagai kontaminan makanan, jamur ini juga bersifat
merugikan, jika jamur Aspergillus niger
berkembang di paru-paru pada manusia ataupun hewan dapat menyebabkan penyakit
aspergilosis.
2.
Bentuk koloni : Filamen.
Warna koloni : Merah, kuning, oranye.
Ciri-ciri dari koloni ini sama dengan Trichophyton rubrum.
Tekstur Trichophyton rubrum yang lunak, dari
depan warnanya putih kekuning-kuningan (agak terang) atau bisa juga merah
violet. Kalau dilihat dari belakang tampak pucat, kekuning-kuningan, coklat,
atau cokelat kemerahan. Sama dengan koloni pada hasil pengamatan.
Isolasi panjang selama dua munggu ditujukan agar jika terdapat
spora Trichophyton rubrum, maka bisa
tumbuh. Karena pada umumnya jamur Trichophyton
sp mempunyai waktu tumbuh yang lama.
Jika spesies ini menginfeksi kuku maka akan menyebabkan tinea
unguium atau onikomikosis, menyebabkan kuku menjadi rusak dan rapuh.
Jamur dimungkinkan
tumbuh karena suasana lembab pada kaki, misalnya karena penggunaan kaos kaki
dan sepatu. Pada jumlah yang sedikit jamur ini menjadi flora normal pada
manusia, namun pada jumlah yang banyak dan tidak terkontrol akan bersifat
patogen pada manusia. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga
kebersihan.
J. Kesimpulan
Hasil
analisis jamur pada sampel kuku kaki :
1.
Aspergillus
niger.
2. Trichophyton rubrum.
Menjaga
kebersihan pribadi dapat mencegah terjadinya infeksi karena jamur.
K. Referensi
Novitasari, Ita. 2013. Mikosis. Diunggah di http://www.slideshare.net/ita_novietha_sari/bab-1-3.
Diakses hari Senin tanggal 17 Mei 2013 pukul 20.00 wib.
Tim Mikologi. 2012. Diktat Petunjuk dan Laporan Praktikum
Mikologi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta